Inilah Kronologis Operasi Tangkap Tangan Pungli Mutasi Siswa

Inilah Kronologis Operasi Tangkap Tangan Pungli Mutasi Siswa
MEMALUKAN: Nanang (kiri) dan Khairil Anwar saat digelandang ke Polrestabes Surabaya Jumat (2/1) (Miftahul/Jawa Pos)

jpnn.com - SURABAYA - Wakil Kepala SMAN 15 Nanang kini berurusan dengan polisi. Ia ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Polrestabes Kota Surabaya, Jumat (2/1). OTT ini diduga terkait dengan pungutan liar mutasi siswa terhadap Mayor Siddiq, warga Perum TNI-AL, Jalan Opak, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Siddiq hendak memindahkan anaknya, E. Abrar Dharmawan, dari SMAN 66 Jakarta Selatan ke SMAN 15 Surabaya. Rencana mutasi dilakukan ia juga dipindah dinas ke Surabaya.

Bagaimana kronologisnya? Siddiq menceritakan awal mula kasus tersebut. ”Saya dan istri mau memasukkan anak ke sekolah yang dekat dengan tempat tinggal kami di Gunung Sari,” terang Siddiq saat ditemui di Mapolrestabes Surabaya seperti yang dilansir Jawa Pos (Induk JPNN.com), Sabtu (2/1).

Pilihannya jatuh ke SMAN 15. Awal pekan keempat Desember 2014, Siddiq dan istrinya, Erni Sinta Handayani, mendaftarkan anaknya ke SMAN 15. Saat itu mereka ditemui Kepala SMAN 15, Khairil Anwar. Oleh Khairil, pasangan suami-istri tersebut disarankan untuk menemui Wakil Kepala SMAN 15, Nanang.

Mereka pun bertemu Nanang dan mengutarakan niatnya. Oleh Nanang, mutasi anak Siddiq bisa dilakukan asal mereka melengkapi beberapa syarat. Syarat itu tidak hanya menyangkut kelengkapan administrasi, tapi juga sumbangan dalam bentuk uang.

Siddiq dan istrinya lantas disodori lembar persetujuan untuk memberikan sumbangan tersebut. Isi suratnya berbunyi bahwa sumbangan itu digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMAN 15. ”Saat saya tanya, dia menyebut angka pasarannya Rp 25 juta. Saat itu saya tidak langsung mengisinya. Saya masih ragu-ragu. Saya dan istri memutuskan pulang untuk memikirkan permintaan itu,” ujar Siddiq yang diamini istrinya.

Mereka pun gamang untuk memutasi anaknya ke SMAN 15 karena adanya tarikan tersebut. Sebab, setahu mereka, mutasi dari sekolah negeri ke sekolah negeri tidak dipungut biaya. Apalagi Siddiq memutasi anaknya ke SMAN 15 juga dengan alasan tugas kedinasan.

”Kami lalu berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Surabaya. Mereka menyebutkan, mutasi itu tidak dipungut biaya,” paparnya.

SURABAYA - Wakil Kepala SMAN 15 Nanang kini berurusan dengan polisi. Ia ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Polrestabes

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News