Inilah Sejumlah Penyebab Lambatnya Program Vaksinasi COVID-19 di Australia

Setelah berjalan lebih dari 150 hari, program vaksinasi COVID-19 di Australia belum ada yang mencapai 80 persen untuk dosis pertama di semua kelompok umur.
Bahkan di antara kelompok umur paling tua, yang mendapatkan waktu paling lama untuk divaksinasi, angkanya jauh lebih rendah dari target jika Australia ingin keluar dari pandemi.
Padahal Perdana Menteri Scott Morrison saat menyampaikan keputusan Kabinet Nasional menyebut tingkat vaksinasi yang tinggi merupakan syarat utama jika Australia ingin memperlakukan COVID seperti flu biasa.
Kelompok umur 95 tahun ke atas memiliki tingkat vaksinasi penuh terbaik yaitu 50 persen, disusul kelompok umur 90-94 tahun (46 persen), dan 85-89 tahun (40 persen).
Kebanyakan populasi di semua kelompok umur baru mendapatkan suntikan pertama.
Kelompok umur dengan persentase suntikan dosis pertama tertinggi yaitu 75-79 tahun, sebanyak 79 persen dan 70 persen di kelompok umur di atas 70 tahun.
Pejabat tertinggi bidang medis di negara bagian New South Wales (NSW), Dr Kerry Chant, Senin kemarin mengungkapkan isu utamanya bukan pada keengganan orang untuk divaksinasi.
Jika Australia tidak ingin terus-terus memberlakukan 'lockdown', maka harus lebih banyak yang divaksinasi
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya