Inilah Suara Sejumlah Pimpinan Ponpes soal Sekolah Lima Hari
Minggu, 18 Juni 2017 – 00:40 WIB

Siswa di daerah pedalaman, harus melewati rawa-rawa untuk berangkat dan pulang sekolah. Ilustrasi Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com
Jadi, menurut KH Zaenal, pendidikan jasmani atau ilmu pengetahuan, dan rohani ilmu agama, harus seimbang. Ketika tidak seimbang, menurut ulama kharismatik ini, maka hati, pikiran dan anggota badannya tidak akan sesuai dengan aturan dan tugasnya dalam kehidupan.
”Itu berarti rasa manusiawinya sudah berubah menjadi tidak manusiawi,” ujar KH Zaenal. (dik)
Kebijakan sekolah lima hari terus menuai penolakan. Sejumlah ulama yag juga pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, menganggap
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Dedi Mulyadi Pangkas Dana Hibah APBD 2025 untuk Pondok Pesantren
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- Ulama Dunia Serukan Boikot Produk Negara Pendukung Israel
- Waka MPR Akbar Supratman Sesalkan Dugaan Penghinaan Kepada Ulama Sulteng Habib Idrus
- Safari Ramadan di Jateng, Muzani: Ponpes Harus Terlibat Wujudkan Indonesia Emas 2045
- BAZNAS Bantu Kemandirian Ekonomi Ponpes Melalui Program Zmart