Inisiasi Mentan Syahrul di Awal Jabatan
jpnn.com, JAKARTA - Sejak menjabat Menteri Pertanian pada 23 Oktober 2019 lalu, dan Syahrul Yasin Limpo (SYL) memegang tongkat amanah Mentan periode 2019-2024.
Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini menegaskan perbaikan masalah data adalah kekuatan utama membangun ketahanan pangan ke depan. Inisiasi kebijakan ini pun disebut SYL sebagai program 100 hari kerjanya di Kementerian Pertanian.
Lantas, bagaimana jelasnya inisiasi kebijakan dan program Syahrul pada sektor pertanian?
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga, Jumat (01/11) di Jakarta menjelaskan, Mentan SYL telah mendatangi gedung Badan Pusat Statistik (BPS) di Jalan Sutomo, Jakarta Pusat pada selasa (29/10) yang lalu untuk berkoordinasi.
Pada kesempatan tersebut Mentan Syahrul hadir bersama Sekjen dan sejumlah Eselon I Kementan, dan staf yang membidangi data di Kementerian.
Mentan dalam kesempatan itu menegaskan bahwa persoalan data harus diselesaikan, dan data harus bersumber dari satu pintu melalui lembaga resmi yang diamanatkan oleh undang-undang, yaitu BPS.
Kemudian, jelas Kuntoro, untuk memantapkan data pertanian tunggal, Mentan SYL juga juga telah menggelar pertemuan pada kamis (31/10) dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN).
Dalam pertemuan itu, Syahrul menegaskan bahwa data luas baku sawah antara Kementan dan Kementerian Tata Ruang harus singkron per 1 Desember 2019 mendatang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan perbaikan masalah data adalah kekuatan utama membangun ketahanan pangan kebdepan.
- Info dari Jaksa KPK, Istri dan Anak SYL Siap-Siap Saja
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah
- Pengumuman, Petani Terdaftar Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di KPL Resmi
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke
- KPK Hadirkan eks Sekjen Kementan di Sidang Korupsi SYL
- Mentan Amran Tegaskan Bakal Pecat Pegawai Terlibat Gratifikasi