Innalillahi... Kejar Layang-Layang, Tiba-tiba Disambar Benda Besar dan Keras

Innalillahi... Kejar Layang-Layang, Tiba-tiba Disambar Benda Besar dan Keras
Ilustrasi. FOTO: jawa pos group

jpnn.com - SURABAYA - Peristiwa tragis menimpa pasangan Munawan, 40, dan Murtiasih, 37, warga Kandangan Jaya III No 13 Surabaya. Keduanya harus merelakan anak keduanya, Andi Kurniawan, 7, pergi untuk selamanya. Andi tewas setelah disambar kereta api (KA) saat asyik mengejar layang-layang kemarin (11/1).

Berdasarkan informasi yang diterima Radar Surabaya menyebutkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 15.00. Bermula saat Andi setelah bangun dari tidur siang lantas berpamitan kepada ibunya untuk pergi bermain dengan teman-temannya. 

Namun, keinginan bocah tersebut sempat ditolak oleh ibunya, Murtiasih, karena dia harus pergi mengaji sekitar pukul 16:00. Tapi karena korban terus merengek, Murtiasih akhirnya luluh dan memberikan izin kepada anak bungsunya itu untuk bermain sebentar. 

Namun sebelum pergi bermain, Murtiasih sempat berpesan agar Andi tidak bermain di dekat rel kereta api. Setelah diizinkan ibunya, siswa kelas I SDN Banjar Sugihan I ini pun mengikuti teman-temannya yang saat itu sedang berlarian mengejar layang-layang yang putus. 

Andi pun berlari kencang mencoba mendahului teman-temanya yang sudah berlari lebih dulu. Namun, pandangan Andi hanya terfokus pada layang-layang yang putus tersebut. Dia tidak memperhatikan kondisi jalan yang melewati rel KA. 

Bahkan saat teman-temannya yang lain berhenti mengejar layang-layang karena ada KA Kertajaya dari arah Pasar Turi yang melintas, Andi masih terus berlari. Akibatnya bisa ditebak, Andi pun tersambar KA yang melaju kencang. Tubuh bocah mungil itu pun sempat terseret hingga 12 meter hingga tewas di lokasi kejadian. 

Menurut Munawan, dia baru mengetahui anaknya tertabrak KA setelah diberitahu oleh tetangga. Saat itulah, dia yang sedang tidur siang langsung beranjak dari tempat tidur dan menuju ke belakang rumah untuk memastikan kondisi anaknya. “Saya melihat tubuh anak saya sudah ditutupi dengan daun pisang, dia tergeletak di pinggir rel kereta,” ungkapnya. 

Melihat kondisi anaknya, Munawan langsung lemas dan tidak kuasa menahan tangis. Dengan sekuat tenaga, dia membopong tubuh anak bungsunya itu untuk dimakamkan. Sedangkan Murtiasih yang diberitahu kabar duka ini oleh para tetangga langsung histeris dan sempat pingsan.

SURABAYA - Peristiwa tragis menimpa pasangan Munawan, 40, dan Murtiasih, 37, warga Kandangan Jaya III No 13 Surabaya. Keduanya harus merelakan anak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News