Insentif PPnBM Mobil Kurang? Begini Alasan Ekonom Indef
Sementara itu, kendaraan roda dua, lanjut dia, penjualannya sempat membaik pada September 2020 dan kembali turun pada Januari 2021.
"Kalau motor karena daya belinya turun menjadi sangat bermanfaat. Ketika (penjualan motor) tidak normal, turun drastis, dikasih insentif itu akan membalikkan kurva," jelas Tauhid.
Seperti diketahui, pemerintah memberikan relaksasi pada pajak Kendaraan Bermotor dengan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah ditanggung oleh Pemerintah pada Tahun Anggaran 2021
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengeluarkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 169 Tahun 2021 tentang peraturan tersebut.
“Kepmen ini untuk menetapkan kendaraan bermotor yang dapat menerima fasilitas PPnBM yang ditanggung pemerintah (DTP) berdasarkan PMK Nomor 20 Tahun 2021,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (1/3). (mcr10/jpnn)
Insentif PPnBM mobil dinilai kurang tepat mengingat penurunan tajam justru terjadi pada kendaraan roda dua. Simak selengkapnya.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Rokok Ilegal Dinilai jadi Pemicu Penurunan Cukai Tembakau
- Pertamina Pertahankan Harga BBM, Direktur INDEF Merespons Begini
- Riset Indef: Kampus UMKM Shopee jadi Program Pelatihan Terpopuler
- Riset INDEF: Shopee jadi Platform yang Paling Dipilih dan Digunakan UMKM
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Indef Ungkap Potensi Ancaman Ekonomi RI 2024, Dipicu Daya Beli Masyarakat Melemah