Internet Kalahkan Tadarus
Minggu, 14 Agustus 2011 – 09:55 WIB
PADANG -- Di dalam masjid imam sedang memimpin Shalat Tarawih dengan jamaahnya yang sebagian besar orang tua. Sementara di luar, banyak pula anak-anak dan remaja sibuk dengan berbagai kegiatannya masing-masing. Siswa SMP dan SMA memilih merokok dengan sedikit bersembunyi, jika pun tidak, sebagian besar dari remaja ini menjadikan malam-malam Ramadhan sebagai ajang tebar pesona alias berlagak untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Sementara ketika siang, mereka memilih warnet sebagai tempat berkumpul. Tampaknya mereka benar-benar menemukan cara yang tepat untuk menghabiskan hari menanti saat berbuka. Lalu ke mana tradisi tadarus, tarawih, dan membangunkan tetangga dan warga di sekitar tempat tinggal untuk sahur?
Padahal sebelumnya, kira-kira satu jam sesudah buka puasa, ketika azan berkumandang, sebagian besar dari mereka buru-buru menyandang kain sarung, mukenah, lalu melangkahkan kaki ke masjid atau mushala terdekat untuk melaksanakan Shalat Isya. Namun ketika Shalat Tarawih mereka memenuhi janji pada teman, pada calon pacar, atau lawan jenis yang sebelumnya telah membuat janji melalui SMS, facebook, maupun saat bertemu sebelumnya.
Sementara anak SD memilih jajan kerupuk kuah, berkumpul bersama teman sebaya, bergelut-gelut, bahkan berujung dengan perkelahian sesama mereka. Malah ada yang lebih usil dengan menghabiskan malam bermain petasan.
Baca Juga:
PADANG -- Di dalam masjid imam sedang memimpin Shalat Tarawih dengan jamaahnya yang sebagian besar orang tua. Sementara di luar, banyak pula anak-anak
BERITA TERKAIT
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar
- Sumbangsih MMSGI Ciptakan Pendidikan yang Inklusif