Investasi Tesla di Indonesia Berpotensi Mengancam Hak Warga Menghirup Udara Bersih

Investasi Tesla di Indonesia Berpotensi Mengancam Hak Warga Menghirup Udara Bersih
Elon Musk menjanjikan "kolaborasi masa depan" di Indonesia. (Reuters: Laily Rachev/Indonesia's Presidential Palace)

Kini, permintaan logam tersebut meningkat pesat.

Sumitomo Metal Mining, pabrik peleburan nikel terbesar di Jepang dan pemasok baterai lithium-ion Panasonic yang digunakan dalam kendaraan listrik Tesla, memperkirakan permintaan global untuk nikel akan meningkat sebesar 20 persen untuk tahun 2022 saja.

Menurut firma riset Wood Mackenzie, konsumsi nikel untuk baterai kendaraan listrik diproyeksikan meningkat 64 persen antara 2019 dan 2025.

Sama dengan Australia, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, menurut badan pemerintah Amerika Survei Geologi Amerika (USGS).

USGS melaporkan bahwa produksi tambang di Indonesia meningkat 30 persen selama tahun 2021, dan dikaitkan dengan "pengoperasian berkelanjutan" proyek-proyek di seluruh bagian kepulauan.

Kunjungan Presiden Jokowi ke Space X merupakan kelanjutan pertemuan Musk dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Kepada kantor berita Reuters, pejabat Indonesia mengatakan pembicaraan tingkat kerja tentang investasi di industri nikel telah dilakukan.

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia mengatakan Musk "rugi" jika dia tidak berinvestasi di Indonesia.

Aktivis lingkungan memperingatkan orang terkaya di dunia, Elon Musk, tentang dampak investasi pertambangan nikel Indonesia di tengah melonjaknya permintaan bahan baku kendaraan listrik

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News