Investasi Tesla di Indonesia Berpotensi Mengancam Hak Warga Menghirup Udara Bersih

Investasi Tesla di Indonesia Berpotensi Mengancam Hak Warga Menghirup Udara Bersih
Elon Musk menjanjikan "kolaborasi masa depan" di Indonesia. (Reuters: Laily Rachev/Indonesia's Presidential Palace)

Dua minggu lalu Presiden Indonesia Joko Widodo bersama pemimpin ASEAN lainnya mengunjungi Washington untuk bertemu Presiden Joe Biden dalam upayanya meminimalisir pengaruh Tiongkok.

Namun, kunjungan Presiden Jokowi ke kota kecil Boca Chica di Texas lebih banyak menarik perhatian pubik Indonesia.

Di sana, Jokowi mengadakan pertemuan dengan pendiri Tesla dan Space X Elon Musk di kantor pusatnya. Presiden Jokowi diberikan tur pribadi oleh Elon Musk.

Jokowi memuji Musk dengan menyebutnya "super jenius", sementara Musk mengatakan ia "sangat tertarik" dengan masa depan Indonesia yang berpopulasi 270 juta orang.

Musk juga mengatakan Indonesia memancarkan "energi positif".

"Kami akan melihat, dari sudut pandang Tesla dan Space X, untuk mencoba melakukan beberapa kemitraan di Indonesia," katanya.

Indonesia, negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, berupaya mengucurkan dana dalam upaya transisi global ke kendaraan listrik (EV) dengan berusaha memikat investasi asing dari orang-orang seperti Musk.

Nikel adalah komponen kunci sel baterai lithium-ion, yang digunakan di sebagian besar kendaraan listrik.

Aktivis lingkungan memperingatkan orang terkaya di dunia, Elon Musk, tentang dampak investasi pertambangan nikel Indonesia di tengah melonjaknya permintaan bahan baku kendaraan listrik

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News