Investor Tertarik Berinvestasi di Batam Lantaran Status FTZ

"Mereka memang suka dengan daerah-daerah yang ada status perdagangan bebasnya. Di bawah naungan Satnusa dan Kadin Kepri, mereka pasti akan mendapat kepastian hukum," jelasnya.
Sebelumnya, Satnusa Persada juga kedatangan Xiaomi dari China. Dan dalam waktu dekat, 24 perusahaan rantai pasok Xiaomi juga akan datang ke Batam.
Presiden Direktur PT Sat Nusapersada Tbk, Abidin Hasibuan sangat mengapresiasi sekali niat Xiaomi yang membuka peluang pengembangan industri smartphone di Indonesia.
“Dengan begini biayanya bisa lebih kompetitif. Memang saat ini untuk bahan bakunya masih impor. Namun jika buat rantai pasok di sini, biaya bisa lebih murah,” katanya.
Abidin menegaskan targetnya jika kerja sama ini berjalan nanti akan memproduksi 6 juta unit smartphone. “Mengapa harus impor, kalau bisa buat dalam negeri,” pungkasnya. (leo)
Sejumlah perusahaan asing menaruh perhatian besar untuk berinvestasi di Batam, Kepulauan Riau.
Redaktur & Reporter : Budi
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!