Iran Ancam Kapal AS, Teluk Makin Tegang

Iran Ancam Kapal AS, Teluk Makin Tegang
Iran Ancam Kapal AS, Teluk Makin Tegang
Jubir Kemenlu Iran Ramin Mehmanparast menyebut bahwa latihan perang merupakan bentuk pertahanan militer negaranya atas tekanan dari luar. Apalagi, menurut dia, kehadiran kapal induk AS dan kekuatan militer asing lain di sekitar perairan Iran telah meningkatkan kewaspadaan di dalam negeri. "Latihan perang menjadi komitmen kami guna menciptakan stabilitas keamanan regional," tutur dia.

Kendati militer Iran memusatkan kekuatan mereka di Selat Hormuz pasca-ancaman Teheran untuk menutup jalur pelayaran internasional itu, Mehmanparast menerangkan bahwa pemerintahannya tetap terbuka untuk berunding. "Saat ini, kami dalam posisi menunggu ajakan dari Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Catherine Ashton untuk berunding," katanya.

Kapanpun UE mengundang, lanjut Mehmanparast, negaranya siap hadir dan duduk bersama membahas nuklir. Oktober tahun lalu, UE telah melayangkan surat kepada Teheran untuk mengajak negara tersebut kembali ke meja perundingan. Tetapi, sampai sekarang surat tersebut belum ditindaklanjuti. Iran pun, menurut UE, belum membalas surat yang ditandatangani Ashton tersebut.

"Mereka (Teheran) harus lebih dulu membalas surat kami agar kami bisa menindaklanjuti ajakan untuk kembali berunding," ucap Jubir Ashton, Michael Mann. Tanpa ada balasan dari Iran, lanjut dia, UE tak bisa menindaklanjuti ajakan berunding itu. Namun, Mehmanparast mengaku bahwa pihaknya telah merespons surat UE tersebut meski tidak secara tertulis.

TEHERAN--Angkatan Laut (AL) Iran menuntaskan latihan perang selama 10 hari di sisi timur Selat Hormuz. Bersamaan itu, kemarin (3/1) Teheran memperingatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News