Irigasi Rusak, 25 Ha Kebun Sayur Terancam

Irigasi Rusak, 25 Ha Kebun Sayur Terancam
Irigasi Rusak, 25 Ha Kebun Sayur Terancam
ENDE- Sekitar 25 hektar lahan sayur-sayuran di Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende terancam gagal panen akibat tidak berfungsi saluran irigasi Sokomaki. Akibatnya, perkebunan milik sekitar 150 warga itu mengalami kekeringan karena tidak memndapatkan air dengan baik.

Anggota Kelompok Tani Otombamba, Maxi ditemui di lokasi perkebunannya mengatakan, sejak beberapa hari terakhir ini lahan mereka sudah tidak diairi akibat saluran irigasi tidak berfungsi dengan baik. "Kebun kami mulai kekeringan. Banyak tanaman sayuran yang kami budidayakan mulai mengering karena tidak mendapat air. Ternyata ketika kami cek di hilir bendungan irigasi terlihat sudah amblas diterjang hujan beberapa hari terakhir. Kalau tidak cepat ditangani maka tentu saja akan membuat petani merugi," kata Maxi.

Ditambahkan, para petani sebagian tertolong karena dalam beberapa hari terakhir ini hujan yang mengguyur sehingga tanaman bisa kembali bertumbuh. Ia mengatakan, tanaman sayuran yang dibudidayakan oleh kelompok tani yakni Kelompok Tani Ombak I dan Ombak II di lokasi ini antara lain, kangkung darat jenis serimpi atau 808, pare, sawi, tomat, lombok serta jagung. Semuanya dipasok untuk kebutuhan masyarakat kota Ende dan sekitarnya.

Jika semua tanama rusak, imbuh dia, maka petani akan mengalami kerugian sekitar Rp5 juta hingga Rp7,5 juta per minggunya. Jumlah itu biasa diterima para petani dari menjual hasil kebun mereka ke pasar.

ENDE- Sekitar 25 hektar lahan sayur-sayuran di Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende terancam gagal panen akibat tidak berfungsi saluran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News