Irjen Fakhiri: Ada 6 KKB Aktif di Papua

Irjen Fakhiri: Ada 6 KKB Aktif di Papua
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri (ANTARA/Evarianus Supar)

Menurut Irjen Fakhiri, memang sedikit agak terlambat sehingga ada kejadian beruntun di Ilaga.

Namun, dia menegaskan, pihaknya akan terus menempatkan perkuatan pengamanan pada dua titik itu sekaligus melakukan penindakan kepada mereka.

Sebab, ujar Irjen Fakhiri, tidak boleh lagi ada yang melakukan kekerasan bersenjata maupun kejahatan lainnya yang membuat masyarakat menjadi trauma, takut, dan merasa terintimidasi.

"Karena itu, upaya penegakan hukum akan terus kami lakukan secara tegas dan terukur," jelas orang nomor satu di Polda Papua itu.

Dengan kekuatan personel gabungan TNI dan Polri yang ada saat ini di Papua, kata Irjen Fakhiri, aparat akan berupaya maksimal untuk secepatnya menangkap para gembong KKB yang selama ini menjadi aktor utama di balik serangkaian aksi kekerasan bersenjata di wilayah pegunungan Papua.

"Tentu kami dari kepolisian berusaha maksimal untuk menangkap mereka hidup-hidup agar jaringannya terungkap, tetapi kalau mereka melawan, kami akan lumpuhkan. Sampai sekarang kami masih terus bekerja," kata Irjen Fakhiri.

Dalam rangka itu pula, Polda Papua bersama unsur TNI setempat terus melakukan penggalangan ke semua elemen masyarakat dan pemerintah daerah agar mereka tidak takut dan segera memisahkan diri dari kelompok bersenjata yang sekarang telah ditetapkan sebagai kelompok teroris itu.

"Kami harus memastikan bahwa tindakan penegakan hukum dilakukan terhadap mereka-mereka yang selama ini menjadi bagian dari kelompok yang melakukan gangguan keamanan di Kabupaten Puncak, Intan Jaya dan Nduga. Mungkin saja nanti ada sempalan-sempalan mereka yang datang dari Kabupaten Puncak Jaya dan Paniai," pungkas Irjen Fakhiri. (antara/jpnn)

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyebut ada enam KKB yang aktif melakukan gangguan keamanan di Papua. Para pemimpin itu kelompok itu sudah lama jadi DPO.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News