Isi Tritura Dianggap Masih Relevan

Janji Kampanye SBY-Boediono Tak Terealisasi, Tritura Bakal Bergulir Lagi

Isi Tritura Dianggap Masih Relevan
Isi Tritura Dianggap Masih Relevan
JAKARTA - Hari ini Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) yang digaungkan pertama kali pada 10 Januari 1966, memasuki usia ke-46. Meski demikian, tiga isi Tritura itu dianggap tetap sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini.

Pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy, menyatakan bahwa Tritura yang berisi tuntutan pembubaran PKI, pembubaran Kabinet 100 Menteri, serta tuntutan agar harga-harga turun, masih tetap relevan. Noorsy mengatakan bahwa tuntutan tentang pembubaran PKI dalam Tritura, untuk  saat ini bisa disetarakan dengan gugatan terhadap kebijakan liberalisasi di segala sektor ekonomi.

Dijelaskannya, dengan belajar dari krisis ekonomi 2008 dan 2011 jelas sekali bahwa prinsip ekonomi yang berpijak pada paham liberal dan bersandar pada kekuatan dan gerakan korporasi (korporatokrasi) berhasil dikalahkan oleh kekuatan dan gerakan negara yang ditampilkan oleh BUMN. Tuntutan pembubaran pemikiran ekonomi liberal ini juga muncul di AS melalui pendudukan pasar modal.

"Di Indonesia tuntutan pembubaran hal ini dinyatakan dengan hapuskan neoliberal dan singkirkan para komprador. Tuntutan ini bisa dipahami karena penerapan kebijakan neoliberal bertentangan dengan ekonomi konstitusi," kata Noorsy dalam keterangannya kepada JPNN, Selasa (10/1).

JAKARTA - Hari ini Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) yang digaungkan pertama kali pada 10 Januari 1966, memasuki usia ke-46. Meski demikian, tiga isi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News