ISIS Berulah Lagi, Pasukan Elit Dikerahkan, Puluhan Warga Tewas
jpnn.com - DHAKA –Serangan bersenjata dan drama penyanderaan terjadi di ibu kota Bangladesh, Jumat malam (1/7). Tepatnya, di Holey Artisan Bakery dan O'Kitchen Restaurant yang berada di Distrik Gulshan, Kota Dhaka. Sebanyak 20 warga sipil, termasuk 13 warga asing, tewas dalam insiden tersebut.
”Ini peristiwa yang benar-benar keji. Mereka bukanlah orang beragama,” tegas Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina.
Para pelaku yang tiba di lokasi kejadian pada Jumat malam itu menyandera para pengunjung restoran selama berjam-jam. Aksi para pelaku baru berakhir sekitar 12 jam kemudian setelah pasukan elite turun tangan.
Dalam siaran televisi, Hasina mengatakan bahwa pemerintah mengerahkan lebih dari 100 personel pasukan elite untuk mengakhiri teror tersebut. Sebelumnya, polisi sudah mencoba melumpuhkan para pelaku tanpa melibatkan pasukan elite.
Tapi, upaya itu tidak berhasil. Negosiasi yang dilakukan polisi juga tidak membuahkan hasil apapun. Para pelaku yang membawa senjata tajam dan senjata api itu terlalu nekat.
”Pemerintah lantas minta bantuan pasukan elite untuk mengakhiri penyanderaan tersebut. Pasukan elite pun langsung menyerbu para pelaku di dalam gedung,” kata Gowher Rizvi, penasihat Hasina, dalam jumpa pers kemarin.
Penyerbuan itu sukses melumpuhkan para pelaku. Tapi, pasukan elite juga terpaksa kehilangan 20 sandera yang sebagian besar adalah warga asing.
Di akhir penyerbuan, enam pelaku tewas. Sedangkan, seorang yang lain berhasil diamankan dan kini menjalani interogasi. Kemarin, militan Negara Islam alias Islamic State (IS atau ISIS) mengklaim serangan maut di kawasan diplomatik Dhaka tersebut.
DHAKA –Serangan bersenjata dan drama penyanderaan terjadi di ibu kota Bangladesh, Jumat malam (1/7). Tepatnya, di Holey Artisan Bakery dan
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa