ISIS Coba Musnahkan Warga Yazidi, Para Perempuan ini Bertahan Hidup dalam Kekhalifahan
Dalam sekejap, Sarab terpisah dari bibi dan saudara-saudaranya.
Seminggu kemudian, dia dibawa melintasi perbatasan ke pasar budak di markas ISIS di Raqqa, Suriah utara.
Orang pertama yang membeli Sarab adalah seorang pria Irak berusia 56 tahun. Dia langsung memperkosanya.
"Saya tidak ingat persis bagaimana hal itu terjadi karena dia memberiku obat-obatan dan saya tidak sadarkan diri," katanya.
Pria itu kemudian menjualnya ke seorang militan ISIS dari Arab Saudi, yang katanya, juga memperkosanya.
Sarab adalah warga Yazidi, minoritas Kurdi dengan agama dan kepercayaan berbeda yang, sebelum 2014, sebagian besar tinggal di Irak utara.
Ketika militan ISIS merebut Sinjar pada tahun 2014, gerombolan itu melakukan genosida terhadap orang Yazidi.
Ratusan ribu penduduk melarikan diri dari daerah itu, termasuk sekitar 50 ribu orang yang melarikan diri ke pegunungan. Mereka terjebak di sana selama seminggu.
Dua perempuan Yazidi menuduh seorang warga negara Australia telah memperbudak mereka saat tinggal di wilayah yang dikuasai kelompok teroris ISIS
- 22 Pemain Timnas Indonesia untuk Menghadapi Irak dan Filipina, Ada Kejutan
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Pelatih Irak Akan Bereksperimen saat Jumpa Timnas Indonesia
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka