ISIS Coba Musnahkan Warga Yazidi, Para Perempuan ini Bertahan Hidup dalam Kekhalifahan

Ahmad juga mengakui bahwa ada seorang budak Yazidi yang tinggal di rumahnya, tapi dia diperlakukan "seperti anak perempuan" dan dia adalah milik putranya yang sudah meninggal.
Sarab dan Tayseer membantah keterangan ini. Keduanya menuduh ditahan oleh Mohammed Ahmad, bukan oleh putranya.
Saat ditemui oleh ABC News di penjara, Ahmad membantah tuduhan kedua perempuan Yazidi itu, termasuk tuduhan pemerkosaan.
"Itu cuma tuduhan, sama sekali tidak benar," katanya
Dia sekarang mengaku bahkan tidak pernah melihat budak Yazidi milik putranya.
Tuduhan terhadap perempuan Australia
Korban selamat Yazidi lainnya, yang minta namanya disebut "S" saja, mengaku menyaksikan seorang perempuan Australia menahan seorang gadis Yazidi berusia 10 tahun.
Perempuan Australia itu menyebut tahanannya dengan nama "Huda".
S menceritakan dia ditahan sebagai budak tak jauh dari rumah para penculik Huda di Raqqa dan dipaksa untuk tinggal selama dua bulan dengan keluarga itu.
Dua perempuan Yazidi menuduh seorang warga negara Australia telah memperbudak mereka saat tinggal di wilayah yang dikuasai kelompok teroris ISIS
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya