Islamofobia Makin Marak, Muslimah Jadi Sasaran Tindak Kriminal

Islamofobia Makin Marak, Muslimah Jadi Sasaran Tindak Kriminal
Para imigran asal Suriah yang mengunungsi sampai ke Yunani. FOTO* AFP

jpnn.com - LONDON - Teror kelompok militan ISIS berdampak serius terhadap kehidupan umat muslim di negara-negara Eropa. Salah satunya Inggris. Ternyata, angka kriminalitas terhadap kaum muslim di Kota London meningkat pesat dalam setahun terakhir. Bahkan mencapai 70 persen.

Inside Out London, organisasi pengawas kejahatan di ibu kota Inggris, melaporkan bahwa angka kejahatan sektarian meningkat. Kemarin (7/9) kelompok tersebut menyatakan bahwa tindak kriminal yang menyasar perempuan Islam melonjak. Kini para muslimah London tidak hanya menjadi sasaran ancaman, tapi juga aksi kejahatan.

"Saya hendak menyeberang jalan bersama balita saya di dalam kereta dorong dan putra saya yang berusia enam tahun. Tiba-tiba seorang perempuan berteriak karena melihat jilbab saya terbakar," kata Joni Clark. 

Perempuan 22 tahun itu pun panik dan langsung berusaha memadamkan api yang berasal dari bara rokok. Dia kemudian melaporkan insiden tersebut kepada polisi. 

Peristiwa menakutkan yang bisa saja membuat Clark kehilangan nyawa itu menjadi pelajaran penting bagi perempuan asli Inggris tersebut. 

Sebagai penduduk Negeri Ratu Elizabeth II, ternyata dia pun tidak luput dari serangan Islamofobia. Itu semua terjadi karena penampilannya sebagai muslimah yang menggunakan jilbab dan penutup wajah. Dia kemudian memutuskan untuk pindah rumah ke area yang lebih ramah Islam.

Dari Penge, dia pindah ke Whitechapel. Di kawasan timur London tersebut, masyarakat lebih ramah kepada muslim. Khususnya muslimah. Sebab, di kawasan tersebut, ada komunitas muslim yang cukup besar."Mereka selalu bilang bahwa muslim mengisolasi diri dan tidak berbaur. Padahal, mereka sendiri yang tidak mau bergaul dengan kami,” keluh Clark.

Senada dengan Clark, Hasina Khan yang tinggal di Bristol pun merasakan langsung kejahatan yang berlatar ketakutan Eropa terhadap Islam alias Islamofobia. Belakangan, tepatnya sejak perang antiteror di Timur Tengah kian meningkat, angka kejahatan terhadap muslimah berlipat."Saya pernah diludahi oleh seorang pria ketika hendak berangkat kerja," ungkapnya. 

LONDON - Teror kelompok militan ISIS berdampak serius terhadap kehidupan umat muslim di negara-negara Eropa. Salah satunya Inggris. Ternyata, angka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News