Israel Bakal Bawa Pulang 2.000 Yahudi Ethiopia ke Tanah Terjanji

Israel Bakal Bawa Pulang 2.000 Yahudi Ethiopia ke Tanah Terjanji
Bendera Israel. Foto: Times of Israel

jpnn.com, YERUSALEM - Kabinet Israel pada Senin (12/10) menyetujui rencana untuk membawa sekitar 2.000 orang Yahudi Ethiopia ke negara itu.

Menurut pernyataan yang dirilis Kantor Perdana Menteri, Israel akan menginvestasikan sekitar 370 juta shekel (1 shekel = Rp4.366) untuk rencana tersebut.

Dalam rapat kabinet mingguannya, PM Benjamin Netanyahu menuturkan dirinya telah membicarakan perihal rencana itu kepada Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed beberapa hari lalu.

"Dia (Ahmed) mengatakan akan memberikan semua bantuan untuk langkah penting yang kami lakukan saat ini," kata Netanyahu.

Menurut Netanyahu, Ethiopia terbuka dengan langkah ini dan hubungan diplomatik antara kedua negara akan memfasilitasi imigrasi orang-orang Yahudi tanpa hambatan.

Pnina Tamano-Shata, Menteri Imigrasi Israel yang juga seorang Yahudi keturunan Ethiopia, mengungkapkan melalui pernyataannya bahwa 2.000 orang akan dibawa ke Israel pada awal tahun depan.

Menurutnya, banyak dari mereka memiliki kerabat yang telah bermigrasi ke Israel dan menunggu bertahun-tahun untuk bersatu kembali. "Ini merupakan masalah yang sangat menyakitkan dan berkepanjangan. Sudah saatnya mempertemukan keluarga yang terkoyak, merangkul mereka, dan menyatukan mereka dengan cara terbaik di Israel bersama keluarga mereka," papar sang menteri.

Semua dari 2.000 orang Yahudi tersebut merupakan bagian dari sekitar 8.200 anggota komunitas yang dikenal sebagai Falash Mura. Kebanyakan dari mereka berada di Addis Ababa dan Gondar, dan telah lama menantikan Israel untuk memfasilitasi perjalanan ke negara yang mereka anggap sebagai tanah yang dijanjikan oleh Tuhan tersebut. (xinhua/ant/dil/jpnn)

Banyak dari Yahudi Ethiopia tersebut memiliki kerabat yang telah bermigrasi ke Israel dan menunggu bertahun-tahun untuk bersatu kembali


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Xinhua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News