Israel Gunakan Senjata yang Dilarang

Israel Gunakan Senjata yang Dilarang
Gaza terus dibombardir zionis Israel. Foto: EPA/getty images

GAZA CITY - Israel tidak hanya membabi buta dalam menyerang Gaza. Mereka juga menggunakan segala cara dengan keji. Salah satunya menggunakan senjata-senjata yang dilarang secara internasional. Senjata itu memang mampu membunuh lebih banyak dan menghancurkan korban.
 
Salah satunya adalah bom tandan. Meski Israel menyatakan sebaliknya, foto-foto penyerangan saat bom tandan tersebut diluncurkan berkata lain. Bom tandan itu adalah bom yang mengeluarkan bom kecil-kecil dalam jumlah banyak. Jika masuk ke tanah, bom jenis tersebut bakal aktif hingga puluhan tahun dan bisa meledak kapan saja.
 
Senjata lain yang digunakan adalah bom fosfor dan Dense Inert Metal Explosive (DIME). DIME memiliki efek yang membuat tubuh korbannya penuh luka seperti terkena ranjau tetapi tidak ada serpihan apa pun.

Sebab, ada serpihan-serpihan kecil yang tidak terdeteksi secara kasat mata di dalam bom tersebut. Salah satunya zat kimia berbahaya, tungsten. Indikasi penggunaan bom itu adalah bagian tubuh korban yang terpotong-potong.
 
Bukti-bukti penggunaan senjata yang dilarang di dunia internasional tersebut bisa dilihat langsung pada wujud jasad para korban. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf Al Qodra mengungkapkan, sebagian besar jasad korban Gaza telah terbakar. Sementara itu, sebagian lagi tubuhnya terpisah berceceran.
 
 "Israel telah menggunakan senjata-senjata yang dilarang secara internasional dalam dua peperangan sebelumnya di Gaza. Senjata yang sama tengah mereka gunakan lagi sekarang ini," ujar Al Qodra. Karena itu, dia meminta organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional agar mendesak Israel bertanggung jawab atas perbuatannya.
 
Profesor Norwegia Mads Frederick Gilbert yang membantu di Rumah Sakit Shifa menyatakan, Gaza sempat shock ketika melihat kondisi para korban.

"Ini tidak bisa dipercaya, menyeramkan. Apa yang terjadi tidak lebih dari pembunuhan dan genosida," jelas ahli bedah tersebut. Gilbert menegaskan, apa yang terjadi pada warga Gaza adalah kejahatan perang.
 
Menurut dia, bom yang diledakkan Israel mengakibatkan luka yang tidak bisa terdeteksi x-ray. Setelah beberapa waktu, luka tersebut mulai berdarah. Bagian yang luka tidak bisa disembuhkan seperti terkena zat kimia berbahaya. Karena itu, dokter terpaksa mengamputasi para korban.
 
"Sayangnya, media Israel di Eropa menjelaskan, para korban adalah anggota Hamas. Tetapi, sejatinya itu adalah bohong. Kejahatan apa yang dilakukan perempuan dan anak-anak sehingga mereka layak dibunuh dan dibom?" jelasnya.

Jika Israel berkilah dan menolak kenyataan tersebut, Gilbert meminta Gaza dibuka lebar agar tim internasional bisa datang dan melihat sendiri kenyataannya.
 
Aktivis HAM Essam Younis mengungkapkan, Israel telah melakukan kejahatan perang pada warga Gaza. "Mereka juga melanggar konvensi hukum internasional dan kemanusiaan dengan menyerang warga sipil," ucap Kepala Pusat HAM Al Mezan itu.

Target utama Israel adalah perempuan dan anak-anak di Gaza. Dia mendesak organisasi HAM Internasional untuk segera menghentikan Israel. (AA/Safa News/sha/c15/tia)


GAZA CITY - Israel tidak hanya membabi buta dalam menyerang Gaza. Mereka juga menggunakan segala cara dengan keji. Salah satunya menggunakan senjata-senjata


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News