Istana Sebut PHK yang Terjadi Bukan Gegara Efisiensi, Tetapi...

jpnn.com - Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi membantah rumor yang beredar tentang ancaman munculnya gelombang PHK akibat kebijakan efisiensi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menurut dia, pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi kemungkinan karena kontrak kerja karyawan habis lalu tidak diperpanjang.
“Kalau orang selesai kontraknya, jangan bilang itu PHK karena efisiensi. Kalau orang selesai proyeknya dan kemudian tidak dilanjutkan, karena memang sudah selesai,” ucap Hasan dalam keterangannya, Kamis (13/2)
“Tanpa ada kebijakan efisiensi pun orang bisa selesai kontraknya. Kalau PHK karena efisiensi, dijamin itu tidak ada,” kata dia.
Selain itu, Hasan juga membantah bahwa efisiensi anggaran di kantor-kantor pemerintah telah mengganggu layanan kepada publik.
“Beberapa institusi ada salah menafsirkan Inpres. Mereka tidak mengorbankan belanja lemak, tapi mereka mengorbankan layanan dasar. Itu salah tafsir,” tuturnya.
Hasan juga menganalogikan efisiensi dengan kearifan lokal tentang besarnya manfaat menyisihkan segenggam dari tiga gelas beras yang dikonsumsi setiap hari.
Menurutnya, satu genggam beras itu tidak akan terasa, tidak akan mengurangi jatah yang dimakan sehari. Bahkan, bisa jadi lebih baik, karena menghindari mubazir, akibat nasi yang dimasak berlebih lalu bersisa dan menjadi basi.
Jubir Istana Hasan Nasbi membantah rumor soal munculnya gelombang PHK akibat kebijakan efisiensi yang diterapkan pemerintahan Prabowo Subianto.
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Prabowo Akan Hadir dan Beri Sambutan saat Perayaan Hari Buruh di Monas
- Prabowo Belum Mencari Pengganti Hasan Nasbi untuk Jabat Kepala PCO
- Harga Emas Merangkak Naik, Istana Beri Arahan Begini
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo
- Ketua Umum KSPSI: Presiden Prabowo Bakal Hadiri Peringatan May Day di Monas