Istri Cak Nur Keluhkan Gaya Paramadina Terkini

"Bahkan sekarang banyak mahasiswa Paramadina yang mengeluh, kok kini tidak ini dan tidak boleh itu. Ini kafir ini munafik dan seterusnya. Inilah yang membuat saya sedih," jelas Ommy.
Meski begitu, Ommy melihat masih ada anak muda yang bersemangat membangun dialog dan diskusi keislaman.
"Meski sedih tapi di sisi lain saya juga bergembira karena semangat intelektual anak-anak muda masih terus berkobar meskipun hawa di luar sana sangat panas. Mudah-mudahan diskusi di sini kita bisa merembukkan apa pemikiran tiga tokoh bangsa, yakni Gus Dur, Cak Nur, dan Buya Syafii Maarif," tegas Ommy.
Di sisi lain, Ahmad Gaus yang berperan sebagai moderator diskusi mengatakan, dialog tentang pemikiran para tokoh bangsa itu merupakan bentuk keprihatinan.
Sebab, banyak pihak yang membuat suasana memanas dan menjurus pada perpecahan bangsa dalam beberapa waktu terakhir.
Kelompok itu tak sungkan mengancam dan mengafirkan pihak lain. Padahal, para guru bangsa tak pernah mengajarkan hal itu.
"Kami prihatin karena banyak pemikiran yang kemudian bersinggungan hingga saling menuduh bahkan mengafirkan pada momen pilkada. Tujuannya politik," ujar Gaus.
Dia menambahkan, suasana yang terbangun dalam pilkada DKI berkembang menjadi sesat.
Diskusi publik bertajuk Merawat Pemikiran Guru-Guru Bangsa menjadi ajang bagi Ommy Komariah Madjid berkeluh kesah tentang perkembangan Universitas
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045