Isu Penundaan Pemilu Bergulir Lagi, Syahrial Demokrat: Mirip Menjelang Kejatuhan Soeharto

Isu Penundaan Pemilu Bergulir Lagi, Syahrial Demokrat: Mirip Menjelang Kejatuhan Soeharto
Syahrial Demokrat Syahrial menyebut isu penundaan Pemilu yang digulirkan kembali mirip peristiwa menjelang kejatuhan Soeharto yang terjadi era 1997-1998. Foto ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Demokrat Syahrial Nasution mengomentari isu penundaan Pemilu 2024 yang kembali bergulir.

Dia menyebut pihak yang menggulirkan isu penundaan Pemilu sebagai penumpang gelap reformasi.

"Penumpang gelap reformasi. Tidak taat konstitusi dan haus kekuasaan," kata dia melalui keterangan persnya, Minggu (11/12).

Sebelumnya, Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet menyarankan semua pihak bisa memikirkan ulang penyelenggaraan Pemilu 2024 dengan melihat potensi ketidakpastian sosial.

Toh menurutnya, hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf Amin mengalami peningkatan seperti terekam dalam temuan Poltracking Indonesia November 2022.

Diketahui, sebanyak 73,2 persen responden survei Poltracking merasa puas terhadap kinerja pemerintah era Jokowi-Maruf Amin.

Syahrial mengatakan wacana penundaan Pemilu 2024 dengan memakai narasi mirip dengan peristiwa 1998.

Dia menyebutkan bahwa Harmoko yang saat itu menjabat sebagai Ketua MPR menjadi pihak yang getol mengompori Soeharto kembali menjabat sebagai kepala negara.

Syahrial Demokrat Syahrial menyebut isu penundaan Pemilu yang digulirkan kembali mirip peristiwa menjelang kejatuhan Soeharto yang terjadi era 1997-1998

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News