Isu Reshuffle Menguat, Ekonom Nilai Menteri-Menteri Ini Pantas Dicopot

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pengamat buka suara terkait isu reshuffle yang mencuat, khususnya bagi menteri-menteri di bidang ekonomi.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan sejumlah menteri bidang ekonomi layak diganti karena banyak yang sudah sibuk dengan agenda politik masing-masing.
Menurutnya, ini menjadi waktu yang tepat bagi presiden untuk melakukan reshuffle kabinet.
"Ada beberapa catatan kinerja para menteri terutama soal pemenuhan kebutuhan pokok stabilitas harga belum terselesaikan," ujar Bhima, Selasa (14/6).
Selain itu, permasalahan minyak goreng juga belum usah sehingga diambil alih oleh sektor instansi luar.
"Menko Perekonomian dan kementerian teknis di bawahnya seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dianggap kinerjanya kurang begitu bagus," ungkapnya.
Lebih lanjut, Bhima menyebut salah satu menteri yang patut diganti ialah Bahlil Lahadiala, sebab selalu mengusulkan agar Jokowi tiga periode.
"Publik juga ingin mendengar kelanjutan dari berbagai investasi, seperti Tesla. Publik juga menunggu realisasi investasi yang digembar-gemborkan, termasuk investasi di Ibu Kota Negara (IKN)," tegas Bhima.
Sejumlah pengamat buka suara terkait isu reshuffle yang mencuat, khususnya bagi menteri-menteri di bidang ekonomi.
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional