Itong: Bukti Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK Guru akan Saya Serahkan ke Polisi

Itong lantas menyodorkan bukti-bukti berupa tanggal mengabdi di salah satu SD dan siapa kepala sekolah yang menandatangani SK-nya.
Masih juga di wilayah kerja Korwil Kersatdik Bangorejo, kasus dugaan kecurangan lainnya adalah kesalahan di sistem entri data nomor unik pendidik tenaga kependidikan (NUPTK) tentang sertifikat pendidik (Serdik). Ternyata NUPTK-nya ganda.
"Kebetulan namanya sama. Yang satu sudah berstatus PNS dan satunya lagi masih guru honorer non-K2," ucapnya.
Kasus tersebut menurut Itong sudah ditangani pihak BKD dan tinggal menunggu seperti apa hasilnya.
Sebenarnya kasus dugaan kecurangan PPPK di Kabupaten Banyuwangi masih banyak. Itong mengaku masih menelisik dan mengumpulkan bukti-bukti yang lebih akurat lagi.
Menurutnya, data ini nantinya akan dilaporkan ke kepolisian untuk memberikan efak jera bagi para pelaku kecurangan.
Masyarakat termasuk honorer juga harus proaktif mengawasi dan mengontrol sistem rekrutmen ASN CPNS dan PPPK agar tidak terjadi lagi kasus-kasus yang sama.
"Yang lebih penting adalah sanksi sosial bagi para pelaku kecurangan yang sudah terlanjur menjadi abdi negara," pungkas Itong. (esy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Pimpinan honorer K2 akan menyerahkan bukti-bukti kecurangan dalam seleksi PPPK guru ke polisi
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad
- Imbauan MenPAN-RB & BKN Tak Ampuh, Honorer K2 Teknis Tetap Diputus Kontrak
- CPNS & PPPK Tahap 1 Semringah, SK ASN di Tangan, Semua Honorer K2 Terakomodasi
- Konsolidasi Nasional 2025, Mendikdasmen Ungkap Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Guru
- Waduh, Oknum Mengaku Letkol Teddy Tawarkan Kelulusan PPPK Instan ke Honorer K2
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Banyak Aduan Penempatan PPPK Guru di Jateng, Ini Solusinya