Itulah Risiko Pilih Staf Khusus Kepresidenan Cuma Buat Pajangan

Itulah Risiko Pilih Staf Khusus Kepresidenan Cuma Buat Pajangan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memperkenalkan tujuh staf khususnya dari kalangan milenial di Istana Kepresidenan, Oktober 2019. Foto: Arsip JPNN.com/M Fathra

"Yang salah bukan prajurit tetapi jenderalnya. Pak Presiden perlu bertanggung jawab pada pembinaan stafsusnya,"  ujar Mardani.

Oleh karena itu Mardani mengatakan, Presiden Jokowi kini menerima risiko akibat keputusannya memilih staf khusus kepresidenan yang cuma untuk pajangan. Stafsus kepresidenan yang awalnya dibanggakan itu pun kini menjadi blunder bagi Presiden Jokowi.

"Itulah jika cuma pajangan, padahal mahal institusi itu, bisa jadi sekolah terbaik bagi calon pemimpin ke depan. Sayang tidak disiapkan, jadilah blunder dan kesalahan yang dibuat," kata Mardani.

Sekali lagi Mardani menegaskan bahwa dia tidak menyalahkan stafsus kepresidenan, melainkan pembinanya. Untuk itulah, dia meminta Presiden Jokowi yang seharusnya bertanggung jawab.

"Tidak ada prajurit yang salah. Pemimpin harus bertanggung jawab. Sayang potensi baik dan kemudaan mereka jadi harus berakhir sebelum bersemi," pungkas Mardani.(boy/jpnn)

Politikus PKS di Komisi II DPR Mardani Ali Sera masih bertanya-tanya tentang sebab sesungguhnya di balik pengunduran diri Adamas Belva Devara dan Andi Taufan Garuda dari jabatan stafsus kepresidenan.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News