Iwan Fals: Buset, Jadi Bupati Butuh Rp 30 Miliar

Iwan Fals: Buset, Jadi Bupati Butuh Rp 30 Miliar
Iwan Fals saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Foto: Ricardo/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Musikus legendaris Iwan Fals mengomentari rencana Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal Tito Karnavian mengevaluasi sistem Pilkada langsung. Salah satu yang disorotinya yakni soal pengeluaran seorang calon bupati demi bisa menjabat.

Iwan Fals mengaku kaget saat tahu seorang calon bupati bisa menghabiskan dana sekitar Rp 30 miliar saat berkampanye. Hal itu diungkapkannya saat mengomentari artikel yang berisi pernyatan Tito Karnavian.

"Buset, jadi bupati butuh duit 30-50 miliar rupiah. Aje gile," tulis Iwan Fals lewat akun Twitter miliknya, Kamis (7/11).

Pelantun Bongkar itu tidak habis pikir untuk menjadi bupati bisa menelan biaya sangat besar. Ia pun penasaran dengan biaya yang bisa dihabiskan oleh seseorang yang maju sebagai calon gubernur.

"Kalau jadi bupati segitu, gimana jadi gubernur, dan seterusnya," ucapnya.

Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berencana mengevaluasi sistem Pilkada langsung. Menurutnya sistem pemilihan tersebut menimbulkan dampak negatif, terutama soal biaya politik yang sangat besar.

Meski meningkatkan partisipan, Tito menilai Pilkada langsung juga menelan biaya politik yang sangat tinggi. Bahkan menurutnya kepala daerah tidak akan maju sebagai bupati apabila tidak punya dana sekitar Rp 30 miliar.

Tito menilai pembiayaan politik yang besar bisa berpotensi memunculkan niat korupsi. Sebab, banyak dana yang harus dikeluarkan kepala daerah sebelum menjabat. (mg3/jpnn)

Musikus legendaris Iwan Fals kaget saat tahu pengeluaran seseorang yang ingin menjabat sebagai Bupati.


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News