Jadi Garda Pariwisata, GIPI 2016-2021 Siapkan 100 Hari Kerja

Jadi Garda Pariwisata, GIPI 2016-2021 Siapkan 100 Hari Kerja
Ilustrasi. Foto: gipi

Munas I GIPI yang mengangkat tema “Penguatan Organisasi GIPI Dalam Kolaborasi Pentahelix Untuk Mencapai Target Kunjungan 20 Juta Wisman dan Pergerakan 275 Juta Wisnus Pada Tahun 2019.” ini dihadiri oleh 32 organisasi anggota dari jumlah keseluruhan anggotanya 35 organisasi industri pariwisata atau terkait dengan pariwisata sehingga berisi lengkap unsur-unsur Pentahelix, yakni; academician (A), business (B), community (C), government (G) dan media (M).

GIPI didirikan pada 7 April 2011 mengacu pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. GIPI menjadi payung bagi seluruh organisasi pariwisata yang ada di Indonesia, selain itu GIPI juga menjadi wadah komunikasi dan konsultasi bagi para anggotanya dalam menyelenggarakan kegiatan kepariwisataan. 

Seperti diketahui pemerintah saat ini sedang fokus mengembangkan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas atau disebut “10 Bali Baru”. 10 destinasi prioritas tersebut adalah, adalah Borobudur, Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger- Semeru (Jawa Timur), Kepulauan seribu (Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Klayang (Belitung).

Didien Junaedy mengaku saat ini program kerja GIPI juga akan mengacu ke 10 destinasi prioritas tersebut. “Artinya program kerja kami yakni pemasaran pariwisata, pengembangan destinasi, danpercepatan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM), semua diarahkan ke 10 destinasi prioritas tersebut. Itu program kerja 100 hari kami,” ujarnya.

Bentuknya seperti apa, Didien mencontohkan seperti mengarahkan ke asosiasi member GIPI, PHRI dan ASITA agar turut aktif mengembangkan dan menjual 10 destinasi prioritas tersebut, baik itu pembangunan hotel maupun penjualan paket-paket tour ke 10 destinasi tersebut. 

“Kami juga akan menggelar famtrip ke sejumlah destinasi tersebut, yang diikuti semua unsur pentahelix member kami, dengan ouput yang berbeda-beda. Seperti jurnalis akan menulis tentang destinasi tersebut, biro perjalanan akan membuat paket tour, dan pihak perhotelan akan menawarkan ke investor,” ujar Didien.

Ke depan, tantangan pariwisata tak ringan. Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan target kenaikan dua kali lipat kunjungan wisatawan hingga 2019. Pariwisata juga diminta memberikan kontribusi pada produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 8 persen, dengan devisa sebesar Rp 280 triliun, serta membuka 13 juta lapangan kerja. 
“Strategi dan taktik yang diambil Menpar Arief Yahya itu luar biasa, dan saya yakin jika bisa dijalankan dengan serius, pasti bisa terlampaui,” ungkap dia.

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ditargetkan mampu menembus 20 juta orang, sementara pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) 275 juta orang. Indonesia diharapkan bisa membidik indeks daya saing pariwisata Indonesia untuk berada di ranking 30 dunia. “Kami yakin Indonesia mampu, dan Kemenpar betul-betul bisa menjadi core ecomony bangsa Indonesia,” kata Didien.

JAKARTA - Setelah dilantik Menteri Pariwisata Arief Yahya di kantor Kementerian Pariwisata, Rabu (30/11) lalu, pengurus Gabungan Industri Pariwisata

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News