Jadi Terdakwa, AHM Tetap Optimistis Maju Pilgub

Jadi Terdakwa, AHM Tetap Optimistis Maju Pilgub
Pilkada. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Meski menyandang status terdakwa kasus dugaan korupsi anggaran pembangunan Masjid Raya Sanana Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Ahmad Hidayat Mus (AHM) tetap optimistis punya peluang untuk maju di pemilihan gubernur (pilgub) Maluku Utara (Malut) 2018 mendatang.

Bahkan, pencalonan mantan Bupati Kabupaten Kepsul dua periode itu mulai disiapkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Malut. Tidak hanya itu, partai berlambang pohon beringin ini juga tengah membidik 18 tokoh Malut yang bakal mendampingi AHM di pilgub nanti. Ini terungkap dalam acara silaturahim bakal calon gubernur Malut AHM di Kafe dan Restoran Royal, Senin (20/2).

Sebanyak 18 nama yang akan disaring untuk mendampingi mantan Ketua DPD I Partai Golkar Malut itu berasal dari berbagai kalangan, mulai politisi, akademisi dan birokrasi. Dari politisi yakni H. Jafar Umar (PKB), H. Madjid Husen (PAN), H. Hasan H. Doa (Demokrat), anggota DPRD Malut Wahda Zainal Imam (Gerindra), Wakil Gubernur Malut M. Natsir Thaib (Hanura), mantan Bupati Halmahera Barat Namto Hui Roba (PDIP), anggota DPRD Malut Ikram Haris (PDIP), anggora DPD RI Basri Salama (Hanura), Muhammad Senen (PDIP), dan anggota DPRD Malut Ishak Naser (NasDem).

Sementara dari kalangan akademisi yakni mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) H. Kasman H. Ahmad, mantan Rektor Universitas Khairun (Unkhair) Ternate Rivai Umar. Sedangkan dari kalangan birokrat, yakni mantan Sekprov Malut Muhajir Albar, mantan Wali Kota Tidore Kepulauan Ahmad Mahifa, H. Abdurahim Fabanyo, Muksin SBA, Wali Kota Tidore Kapten Ali Ibrahim. Muhammad Albar.

AHM dalam sambutannya mengatakan, ke 18 calon wakilnya itu, lima puluh persen tergantung pertimbangannya.

“Yang akan mendampingin saya nanti 50 persen itu dari hasil survey. Sementara 50 persennya tergantung pada saya. Untuk itu, kita meminta pada Allah sehingga mengetuk pintu hati saya dan memilih yang terbaik,” katanya optimistis seperti dilansir Malut Post (Jawa Pos Group).

Dia menambahkan, sisi penting untuk membangun Malut adalah pada orang yang memiliki jejaring di Pusat.

“Membangun Maluku Utara ini kita tidak bisa berharap pada APBD kita. Tapi kita harus memiliki jaringan di tingkat pusat yang kuat, sehingga apa yang menjadi prioritas pembangunan daerah dapat dibantu. Karena uang ada di Jakarta, bukan di Sofifi (ibu kota povinsi Malut),” ucap AHM.

Meski menyandang status terdakwa kasus dugaan korupsi anggaran pembangunan Masjid Raya Sanana Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Ahmad Hidayat Mus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News