Jadi Tour Guide, Rusli Zainal Paparan dari Arena ke Arena

Background di Balik Berita dari Forum Pemred JP Group di Pekanbaru, Riau (1)

Jadi Tour Guide, Rusli Zainal Paparan dari Arena ke Arena
MIRIP CEO: Gubernur Riau HM Rusli Zainal menjelaskan kepada rombongan Forum Pemred Jawa Pos Group mengenai bangunan gedung per pustakaan Soeman HS. Foto: Didik Herwanto/Riau Pos/JPNN

Memasuki kompleks Rubai Sport Center, rombongan berkeliling sambil menyaksikan model arsitektur modern, minimalis, tetapi tetap memiliki sentuhan budaya Melayu. Dari stadion sepak bola Kaharudin Nasution, lalu ke stadion senam, stadion bela diri, stadion atletik (stadion madya), stadion renang, dan atlet village. “Semua sedang kami kebut, kami renovasi dan kami rehabilitasi dengan baik. Bulan Agustus 2012, semua harus sudah klir. Kolam renang sedang diperbaiki, dari 8 lintasan menjadi 10 lintasan,” jelas Rusli Zainal yang sudah dua periode menjabat gubernur itu.

“Stadion Kaharudin Nasution di Rumbai Sport Center ini juga dipakai babak penyisihan AFC U-22. Semifinal-Final nya bara digelar di Main Stadium Riau. AFC selalu mensyaratnya, kota yang hanya memiliki dua stadion yang bisa menjadi tuan rumah. Dan Riau sangat meyakinkan dengan dua fasilitas kompetisi sepak bola itu,” ungkap pria yang lahir pada 3 Desember 1957 itu.

Banyak venues yang juga dibangun di kampus-kampus. Seperti wushu, anggar, softball, yang semuanya didesain dengan performa berkelas. Termasuk juga kampus Politeknik Chevron, Caltex yang dilalui rombongan bus. “Alumninya cukup sukses menyebar. Ada yang bekerja di Dubai, Oman, dan negara-negara penghasil minyak dunia. Dosen-dosenya juga cukup kompeten, karena berasal dari CPI – Caltex Pacific Indonesia. Pusat minyak nasional itu ada di Riau. Karena itu, sejak 1931, Caltex sudah melakukan eksplorasi di provinsi ini,” jelas Gubernur Riau ke-11 yang pintar mengaji dan memiliki suara emas itu.

Supporting dari swasta juga cukup signifikan, nilainya sudah lebih dari Rp 160 M. Misalnya, Chevron membantu gedung beladiri yang bentuknya seperti kepala manusia, senilai Rp 60 M. Di pintunya, ada gambar sabuk merah yang khas untuk olahraga beladiri. Lapangan tenis dibangun PTP V dengan biaya sekitar Rp 40 M. Gedung Bowling juga sekitar Rp 50 M dibangun oleh Pekanbaru Riau Townsquere, 28 lintasan, 24 publik, 4 lintasan ekskutif.

Diperkirakan akhir Agustus 2012 selesai. Barang-barang untuk bowling itu sudah didatangkan dari China. “Kami senang, swasta juga sangat partisipatif, dengan support yang tidak main-main. Ini cukup membanggakan,” jelas Bupati Indragiri Hilir periode 1999-2003 ini.

Stadion atletik, juga sempat ditinjau rombongan, dengan lintasan sintetik berwarna biru buatan Negeri Kincir Angin, Belanda. Di samping stadion atletik itu, yang sedang dibangun stadion beladiri, semula akan dibangun lapangan tembak, yang belakangan sering diekspose karena menjadi persoalan hukum itu. Tetapi, lokasi itu terlalu dekat dengan stadion atletik, dan stadion senam, yang butuh konsentrasi tinggi. “Karena itu kami pindahkan ke lokasi baru, yang jaraknya juga dekat dengan venue. Saat ini masih 70 persen, jadi akan ada kebijakan minimalis, tetapi tetap fungsional,” kata dia.

Di stadion utama Riau degan kapasitas 43.000 tempat duduk, yang akan dijadikan lokasi opening dan closing ceremony, para pemred langsung turut menyaksikan pertandingan PSSI U-22 v Jepang. Tidak penting, hasilnya kalah 1-5, tetapi fasilitas stadion sudah berfungsi hampir 100 persen. Lighting, sound system, rumput, fasilitas VIP, meja wartawan peliput, LED, kursi stadion, semua sudah ready. “Kualitas stadion kami tidak kalah cantik dengan stadion lain di Indonesia. Kalau dari jauh, bentuknya seperti kapal, karena ada sampan yang menjadi pilar berdirinya gedung itu,” tuturnya.  (don/bersambung)


SEDIKITNYA 90 Pemimpin Redaksi Media Cetak dan 10 Televisi Lokal yang tergabung dalam grup Jawa Pos, pekan lalu berkumpul di Pekanbaru, Riau. Pertemuan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News