Jadikan Hari Pahlawan Momentum Isi Kemerdekaan
Ironisnya, kemajuan informasi teknologi itu tidak hanya membawa dampak kebaikan bagi umat manusia, tapi banyak juga efek negatifnya.
Salah satunya dimanfaatkan oleh kelompok radikal dalam melakukan propaganda untuk merekrut anggota baru.
“Kita harus mengambil ikhtiar (pelajaran) dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan saat merebut kemerdekaan. Kalau dulu pahlawan berjuang mengangkat senjata, sekarang generasi muda bisa menjadi pahlawan dengan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik,” imbuhnya.
Terkait propaganda radikal terorisme, Iqbal atau Rambo menyarankan generasi muda bisa menjadi agen perdamaian di dunia maya.
Menurut dia, hal itu akan menjadi salah satu cara untuk mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan NKRI.
Dia mengakui, saat ini disintegrasi yang terjadi di generasi muda Indonesia cukup tinggi sehingga sangat mudah terjadi perpecahan di antara mereka.
Apalagi, ada kelompok tertentu yang sengaja memicu konflik melalui hate speech (ujaran kebencian) dan hoaks (berita bohong).
“Jadilah pahlawan dengan menjadi agen perdamaian baik di dunia nyata maupun dunia maya. Warisan kemerdekaan dari pahlawan ini adalah warisan terbaik buat bangsa Indonesia. Mari kita jaga kemerdekaan dan keutuhan NKRI,” kata Iqbal.
Indonesia selalu memperingati Hari Pahlawan setiap 10 November untuk menghormati pengorbanan para pejuang kemerdekaan.
- BNPT Serahkan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan untuk 18 Pengelola Objek Vital
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Jelang World Water Forum
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- Densus 88 Antiteror Bekuk 7 Terduga Anggota JI
- Diakui International Police Organization, Pemuda Ini Siap Berkontribusi Jaga Keamanan