Jadikan Hari Pahlawan Momentum Isi Kemerdekaan

Ironisnya, kemajuan informasi teknologi itu tidak hanya membawa dampak kebaikan bagi umat manusia, tapi banyak juga efek negatifnya.
Salah satunya dimanfaatkan oleh kelompok radikal dalam melakukan propaganda untuk merekrut anggota baru.
“Kita harus mengambil ikhtiar (pelajaran) dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan saat merebut kemerdekaan. Kalau dulu pahlawan berjuang mengangkat senjata, sekarang generasi muda bisa menjadi pahlawan dengan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik,” imbuhnya.
Terkait propaganda radikal terorisme, Iqbal atau Rambo menyarankan generasi muda bisa menjadi agen perdamaian di dunia maya.
Menurut dia, hal itu akan menjadi salah satu cara untuk mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan NKRI.
Dia mengakui, saat ini disintegrasi yang terjadi di generasi muda Indonesia cukup tinggi sehingga sangat mudah terjadi perpecahan di antara mereka.
Apalagi, ada kelompok tertentu yang sengaja memicu konflik melalui hate speech (ujaran kebencian) dan hoaks (berita bohong).
“Jadilah pahlawan dengan menjadi agen perdamaian baik di dunia nyata maupun dunia maya. Warisan kemerdekaan dari pahlawan ini adalah warisan terbaik buat bangsa Indonesia. Mari kita jaga kemerdekaan dan keutuhan NKRI,” kata Iqbal.
Indonesia selalu memperingati Hari Pahlawan setiap 10 November untuk menghormati pengorbanan para pejuang kemerdekaan.
- BNPT Sebut FKPT Jadi Garda Depan Pencegahan Terorisme di Daerah
- Tim Deradikalisasi BNPT Berkomitmen Layani Warga Binaan Terorisme Secara Humanis
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024
- Paguyuban Ikhwan Mandiri Dukung Program Ketahanan Pangan
- BNPT Bakal Bentuk Satgas Kontra Radikalisasi Untuk Cegah Terorisme