Jaga Agar Dana di Pasar Obligasi dan Saham Tidak Hengkang

Jaga Agar Dana di Pasar Obligasi dan Saham Tidak Hengkang
Jaga Agar Dana di Pasar Obligasi dan Saham Tidak Hengkang

"Ada penjualan di obligasi negara sekitar Rp 10 triliunan, sehingga mengakibatkan nilai tukar mendadak melemah terhadap USD dan itu diikuti oleh investor saham," ungkapnya. Pada perdagangan kemarin investor asing melakukan penjualan bersih (foreign net sell) sebesar Rp 1,24 triliun.

Namun sisa pembelian bersih oleh investor asing (foreign net buy) sebesar Rp 46,2 triliun sejak awal 2014 sampai dengan kemarin, kata Ito, masih sebagai sejarah tertinggi di bursa saham Indonesia. "Kita tidak perlu khawatir berlebihan," kata dia.

Ito mengatakan, situasi saat ini masih jauh lebih ringan dibandingkan terjadinya Euro Zone Crisis pada 2011. Saat itu tercipta kepanikan namun akhirnya bursa saham Indonesia tetap tumbuh positif.

"IHSG sekarang juga masih tumbuh double digit. Maka masih belum perlu dilakukan tindakan khusus di bursa saham. Saya melihatnya kondisi ini masih normal. Kalaupun harus jadi perhatian BI bagaimana jaga stabilitas exchange rate. Yang penting stabilitas. Tidak fluktuatif. Volatilitasnya dijaga," harapnya.

Ito juga menyarankan investor tidak terpaku pada doomsday scenario dimana investor asing jual portofolio seluruhnya. "Dalam kenyataan, tidak akan terjadi. Investor asing tidak akan pernah mau nge-dooms karena mereka akan rugi sendiri. Mereka akan jaga harga. Di saham atau obligasi sama," yakinnya.

Jika investor asing jual secara sekaligus, kata Ito, tidak mungkin terealisasi sepenuhnya sebab misalnya baru terealisasi 20 persen saja harga saham dan obligasi langsung anjlok.

"Sebanyak 80 persen sisanya sulit untuk mereka selamatkan. Harga sudah keburu anjlok dan mereka pasti tidak mau rugi. Yang ada nanti malah investor domestik yang panen. Meskipun tidak akan terjadi, tetapi dalam rangka antisipasi kondisi itu tetap dipertimbangkan," paparnya.

Lalu bagaimana jika Fed Funds Rate (suku bunga acuan di AS) benar-benar naik oleh The Fed?

JAKARTA - Hengkangnya dana asing (capital outflow) menjadi salah satu perhatian serius sebagai imbas terus lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News