Jaga Kebinekaan dengan Kewaspadaan Bermedia Sosial
“Untuk itu, mau tidak mau penegakan hukumnya harus lebih ditegakkan lagi. Sebab jika tidak terjadi penegakan hukum itu sangat bahaya. Contohnya sekarang ini di medsos namanya Saracen. Setelah Saracen itu ditemukan, maka hoaks di medsos itu turun sampai 50 persen,” tuturnya.
Demikian juga dalam menjaga kearifan lokal yang merupakan budaya turun temurun di Indonesia.
Dosen Magister Studi Islam (MSI) Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta itu berpesan agar budaya dan kearifan lokal dijaga dan dirawat.
“Karena intervensi peradaban barat dan dari negara lain sangat mendesak kita. Kalau kearifan lokal itu hilang tidak ada lagi kebanggan bagi bangsa kita. Kearifan lokal ini juga sebagai upaya kita untuk merawat NKRI. Kita harus bangga dengan banyaknya budaya yang ada di negeri kita," ujarnya. (jos/jpnn)
Masyarakat Indonesia harus bisa menjaga kebinekaan untuk menjaga keutuhan bangsa.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Ada Potensi Terjadi Kejahatan dari Rekam Jejak Digital, Hati-Hati
- Jangan Keasyikan Mengklik, Waspadai Tautan Mencurigakan
- Mahfud MD, Ketua MA hingga Ketua THN Amin Baca Puisi di HBH IKA UII
- Talkshow Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial Sukses Digelar di Ternate
- Pertamina Menjalin Kerja Sama dengan Polri untuk Publikasi dan Edukasi Masyarakat
- Jangan Sembarangan Like & Berkomentar di Medsos, Ingat Jarimu Harimaumu