Jagal Norwegia Mengaku Gila

Jaksa Siap Dakwa dengan Kejahatan Kemanusiaan

Jagal Norwegia Mengaku Gila
Jagal Norwegia Mengaku Gila
Lippestad melanjutkan bahwa Breivik sengaja memakai narkoba untuk melipatgandakan keberaniannya Jumat lalu. Sebelum meledakkan bom di kompleks pemerintahan di Kota Oslo, dia mengonsumsi obat-obatan. "Yang ada di dalam benaknya hanya mati. Dia mengira akan mati setelah pengeboman atau pembantaian. Dia juga mengira akan mati di pengadilan," ungkapnya.

 

Karena itu, saat dia tidak mati setelah melancarkan dua serangan maut tersebut, Breivik justru shock. "Dia hanya fokus pada serangan, bukan hasilnya. Karena itu, dia juga tak peduli pada dampak serangan yang dia lakukan," terang Lippestad. Menurut dia, Breivik bahkan tak menaruh iba pada korban anak-anak yang dirawat secara intensif di rumah sakit.

 

Sesaat sebelum melancarkan aksinya, Breivik menulis dan mempublikasikan tulisan setebal 1.500 halaman soal motivasi aksinya. "Klien saya yakin, perang (anti-Islam) yang dia cetuskan akan berlangsung selama 60 tahun. Dia juga yakin kubunya (kelompok radikal Eropa) akan menang," kata Lippestad mengutip dokumen kliennya.

 

Kendati demikian, jaksa pemerintah tidak percaya begitu saja pada keterangan Lippestad. Setelah hearing tertutup, jaksa malah berancang-ancang menjerat Breivik dengan pasal kejahatan kemanusiaan. Terutama, dalam serangan kedua yang masuk kategori pembantaian terencana. Jadi, tuntutan hukuman untuk Breivik pun akan meningkat. Tak hanya 21 tahun, tetapi maksimal 30 tahun. (AFP/AP/hep/dwi)

OSLO - Penyelidikan terhadap Anders Behring Breivik, tersangka utama serangan ganda (pengeboman atas kantor perdana menteri dan penembakan atas peserta


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News