Jakarta Harus Punya Monorel dan Subway

Jakarta Harus Punya Monorel dan Subway
Jakarta Harus Punya Monorel dan Subway
SALAH satu penyebab semakin macetnya lalu lintas Kota Jakarta, karena penataan transportasi publik yang tidak maksimal. Pemprov DKI dianggap kurang serius menangani problem kemacetan. Kondisi tersebut membuat warga lebih senang naik kendaraan pribadi, dibanding angkutan umum. Tidak tersedianya angkutan umum yang baik, membuat ancaman Jakarta macet total semakin mendekati kenyataan. “Saat ini, dengan rata-rata warganya terjebak kemacetan 2 sampai 4 jam sehari, Jakarta sudah mendekati kategori kota yang gagal,” ujar calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen Hendardji Soepandji.

Bayangkan berapa biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi BBM di jalanan ibu kota setiap harinya yang macet. “Dan bayangkan tingkat stres warganya karena harus menghabiskan waktu berjam-jam di jalan,” ungkap Bang Adji, panggilan akrab Hendardji Soepandji.

Belum lagi kerugian jangka panjang polusi udara yang dikeluarkan dari knalpot kendaraan. Dengan akumulasi persoalan itu, kerugian total akibat kemacetan di Jakarta setiap tahunnya diperkirakan mencapai triliunan rupiah. Karena itu, mengurai kemacaten di ibu kota sangat penting. “Mengurai kemacetan di Jakarta harus dilakukan secara makro dan mikro,” ujar Bang Adji.

Secara makro, harus dilakukan peremajaan kota yang bersinergi dengan desain transportasi Jakarta. Terintegrasi dengan wilayah sekitar yakni Bogor, Banten, Depok dan Bekasi. “Misalnya saja barang-barang yang akan dikirim ke Bandung atau daerah lainya di Jawa Barat tidak harus dibongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok,” papar Bang Adji.

SALAH satu penyebab semakin macetnya lalu lintas Kota Jakarta, karena penataan transportasi publik yang tidak maksimal. Pemprov DKI dianggap kurang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News