Jakarta Tarik Rem Darurat, Warga Jerman Lebih Takut Trump Ketimbang Virus

Jakarta Tarik Rem Darurat, Warga Jerman Lebih Takut Trump Ketimbang Virus
Pembatasan aktivitas warga tahap keempat di Melbourne sudah berlaku sejak awal Agustus 2020. (ABC News: Dylan Andreson)

Tingkat penularan di India belum tunjukkan penurunan

Jakarta Tarik Rem Darurat, Warga Jerman Lebih Takut Trump Ketimbang Virus Photo: A health worker screens people for COVID-19 symptoms at Dharavi, one of Asia's biggest slums, in Mumbai, India, Monday, July 6, 2020. India has overtaken Russia to become the third worst-affected nation by the coronavirus pandemic. (AP Photo: Rafiq Maqbool)

 

Dengan lebih dari 90.000 kasus COVID-19 harian dalam sepekan, India belum menunjukkan tanda-tanda penularan akan berkurang.

Selama ini, Pemerintah India selalu mengatakan tingkat kematian di negaranya masih jauh lebih rendah dari Brazil, Amerika Serikat, dan negara-negara di Eropa.

Namun, awal pekan ini, tingkat kematian negara tersebut telah mengalahkan Brazil.

Penularan gelombang kedua COVID-19 sudah mulai berlangsung di Delhi, sementara negara bagian Maharasthra masih kesulitan menekan jumlah penularan.

Rekor jumlah harian kasus di India disebabkan oleh meningkatnya jumlah testing, yaitu jutaan orang per hari.

Epidemiolog Tanmay Mahapatra mengatakan proyeksi saat ini menunjukkan tambahan jumlah kasus harian India akan mencapai puncaknya di antara angka 100.000 dan 150.000.

"Kemungkinan akan terjadi di akhir Oktober atau awal November," kata Dr Mahapatra.

Angka penularan virus corona di Indonesia, termasuk di ibukota Jakarta terus meningkat yang membuat pemerintah kembali membatasi aktivitas warganya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News