Jalan Barack Obama Kian Lempang
Jumat, 17 Oktober 2008 – 06:42 WIB
JAKARTA - Delapan belas hari lagi Amerika Serikat (AS) bakal menggelar pemilihan presiden. Berdasar hasil polling, kandidat dari Partai Demokrat Barack Obama terlihat masih mengungguli lawannya dari Partai Republik John McCain. Bahkan, setelah debat ketiga sekaligus yang terakhir di Universitas Hofsra, Hempstead, New York, Rabu (Kamis WIB), Obama kian di atas angin.
Menurut jajak pendapat CNN/Opinion Research Corp, 58 persen responden mendukung Obama yang tampil luar biasa selama debat. Hanya 31 persen responden yang memberikan suara kepada John McCain. Jajak juga mengungkapkan, popularitas Obama naik dari sebelum hingga debat berakhir. Yakni, dari 63 persen menjadi 66 persen setelah debat. Sedangkan popularitas McCain turun dari 51 persen menjadi 49 persen. ''Para pemilih sangat memperhatikan substansi debat dan karakter masing-masing kandidat,'' kata Direktur Polling CNN Keating Holland.
Debat yang dimoderatori penyiar CBS Bob Schieffer itu berlangsung seru dan menarik. Selama 90 menit, McCain yang sebelumnya selalu kalah mencoba tampil lebih baik. Dia menyerang Obama dari sisi kebijakan ekonomi, hak aborsi, pelayanan kesehatan, hingga pajak. McCain menuding Obama memperjuangkan kenaikan pajak agar kemakmuran yang diterima rakyat lebih merata.
Namun, Obama bisa menjawabnya dengan lugas dan langsung melakukan serangan balik. Obama menyebut kebijakan McCain hanya mengekor Presiden George W. Bush yang terbukti gagal total. ''Inti kebijakan perekonomian Anda, seperti perpajakan, energi, dan prioritas belanja negara sangat mengacu pada kebijakan Presiden Bush,'' sebut Obama.
JAKARTA - Delapan belas hari lagi Amerika Serikat (AS) bakal menggelar pemilihan presiden. Berdasar hasil polling, kandidat dari Partai Demokrat
BERITA TERKAIT
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- International Hajj Fund Forum Rumuskan Strategi Inovatif Mengelola Dana Haji
- Pemerintah Thailand Akhirnya Minta Maaf atas Pembantaian Tak Bai
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- Mengenang Fethullah Gülen, Pejuang Pendidikan Turki yang Menginspirasi Dunia