Jalan Darat

Oleh Dahlan Iskan

Jalan Darat
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Terlihat pula sambungan itu sudah selalu ditambal aspal. Tapi tetap saja tidak boleh ngebut. Penumpang yang di dalam mobil bisa terbang –nyundul atap mobil.

Sampai di Brebes kondisinya  masih sama. Sampai di Cirebon masih sama. Tapi saya tetap harus mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi.

Mungkin juga sambil mengucapkan terima kasih kepada Presiden SBY. Di sektor ini di zaman Presiden SBY-lah terjadi penyelesaian kebuntuan. Yang saya sempat sewot: kenapa izin itu tidak dulu-dulu dicabut saja. Agar keesokan harinya BUMN bisa mengerjakannya.

Izin itu terlalu lama disandera pemegangnya. Tidak kunjung mau mengerjakan tapi juga tidak mau mengembalikan izin. Yang berwenang pun tidak mau mencabut –khawatir digugat ke pengadilan yang malah bisa lebih molor.

Sayang, saya bukan yang berwenang mencabut izin itu.

Akhirnya terjadilah transaksi. Izin itu harus dibeli. Enak banget pemilik izin itu. Jualan selembar kertas laku ratusan miliar rupiah.

Maka seandainya Presiden SBY dapat perpanjangan satu tahun masa jabatan jalan tol di sektor ini selesai juga. Namun ini memang rejeki Pak Jokowi.

Dari Cirebon ke Cikampek saya kembali bingung: harus berterima kasih kepada siapa. Semestinya kepada Pak SBY.

Setiap lewat tol itu tetap saja saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi. Saya bisa memacu kendaraan, maaf, sampai 160 Km per jam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News