Jalan Ini Tiga Tahun Mangkrak, Kepri Berharap Dana Pusat

Jalan Ini Tiga Tahun Mangkrak, Kepri Berharap Dana Pusat
Proyek pembangunan jalan dua jalur di jalan Diponegoro yang menghubungkan Sekupang-Batuaju terhenti. Foto: batampos/jpg

Proyek dari pemerintah Provinsi Kepri itu sepertinya mangkrak, sebab sejak dua bulan terakhir ini tak ada lagi aktifitas proyek di sepanjang jalan itu.

Warga pengguna jalan menyayangkan mangkraknya proyek tersebut, sebab jalur jalan yang menghubungkan wilayah Sekupang dan Batuaji itu merupakan jalur yang sibuk. Hilir mudik kendaraan pribadi atau alat berat selalu padat setiap saat.

Jalan terlihat sempit karena kendaraan yang datang dari dua arah itu bergerak di badan jalan yang sama dan hanya dipisahkan oleh garis-garis putih.

Imbasnya kecelakaan lalulintas yang memakan korban nyawa kerap terjadi di sepanjang jalan itu.

"Kalau kecelakaan sudah sering, apalagi di tikungan maut ini. Kalau pagi dan sore hari sangat rawan sebab orang pada ngebut-ngebut saat pergi atau pulang kerja," ujar Eko, warga di tinggal di lokasi pembibitan, hutan Mata Kucing.

Tidak itu saja, terhambatnya pembangunan jalur dua arah itu juga memperburuk kerusakan jalan Diponegoro tersebut. Kendaraan berat yang rutin melintasi jalan itu membuat jalan jadi tak rata. Lubang-lubang yang sudah lama ada kian bertambah lebar dari waktu ke waktu. Jalur jalan tersebut kini sudah dihiasi dengan ratusan lubang yang cukup mengancam keselamatan pengendara.

Warga berharap agar proyek tersebut secepatnya dirampungkan sehingga, kepadatan jalan tersebut bisa diatasi. "Kalau sudah dua jalur tentu risiko kecelakaan juga semakin minim. Tapi kalau satu jalur terus seperti ini maka korban kecelakaan lalu lintas akan terus berjatuhan," ujar Hendrik, warga pengguna jalan lainnya. (jpg/eja/gas/rna)


Pembangunan jalan raya Batuaji-Sekupang, Batam, Kepri, sudah tiga tahun mangkrak.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News