Jamrud dan Cokelat Sukses Hadirkan Lautan Manusia di Festival Crossborder

Jamrud dan Cokelat Sukses Hadirkan Lautan Manusia di Festival Crossborder
Menpar Arief Yahya. Foto: dok/JPNN.com

“Konser ini momentum untuk bersama-sama membangun perbatasan. Bagaimana event ini hotel menjadi penuh, restoran padat, pengrajin memamerkan dagangannya, travel agent bergeliat, ojek laku. Itulah dampak positif dari event pariwisata. Ini signak positif untuk kemajuan bersama,” ujar Sutarjo.

Hal senada disampaikan Bupati Kabupaten Belu, Wilibrodus Lay. Ia menyampaikan bahwa pariwisata adalah sektor yang penting di Atambua yang banyak memberi dampak positif bagi masyarakat. Melalui pariwisata semua masyarakat dapat ikut terlibat dan merasakan manfaat langsung dari pariwisata.

“Atas nama Kabupaten Belu, saya sangat menyampaikan terima kasih untuk Presiden dan Menteri Pariwisata. Melalui festival ini juga akan memperkuat Belu sebagai kota festival. Sehingga nantinya akan ada banyak orang yang berkunjung ke sini. Timor Leste pun sangat mungkin diajak terlibat karena kedekatan jarak dan budaya,” ujar Wilibrodus.

Saat ini ia menerangkan terus membuka “keran” investasi di sektor pariwisata.

Malam pun kian berlanjut. Puncaknya adalah saat band asal Cimahi, Jawa Barat, Jamrud naik ke atas panggung. Antusiasme penonton yang sejak sore telah hadir langsung pecah. Semuanya bergembira. Menikmati kolaborasi yang indah antara musik dan pariwisata.

Total ada 16 lagu dibawakan band yang beranggotakan Aziz MS (lead guitar), Ricky (bass), Krisyanto (vocal), M Irwan (gitar), dan Danny Rachman (drum).

“Terima kasih untuk kementerian pariwisata. Kami yakin pariwisata Indonesia akan terus maju, khususnya di perbatasan. Dan untuk teman-teman dari Timor Leste, terima kasih atas kedatangannya,” ujar Krisyanto.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan apresiasinya sukses penyelenggaraan festival crossborder itu. Festival ini semakin kuat menjadi salah satu atraksi kota Atambua dalam membangun atmosfer pariwisata. “Musik itu universal. Untuk menciptakan crowd, perlu bahasa universal dan musik adalah salah satu jawabannya,” kata Menpar Arief.

Hasil maksimal kembali diraih Kementerian Pariwisata, Minggu (27/8) malam kemarin. Salah satu programnya, membuat Lapangan Umum Simpang Lima di Kabupaten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News