Janda Korban Jembatan Kartanegara Tagih Beasiswa

Janda Korban Jembatan Kartanegara Tagih Beasiswa
Janda Korban Jembatan Kartanegara Tagih Beasiswa
Sekadar diketahui,  beberapa pihak memberi santunan kepada keluarga korban  "Golden Gate". Seperti PT Bukaka Teknik Utama, perusahaan yang melakukan perawatan jembatan itu, memberi santunan pada korban meninggal Rp 10 juta, Pemkab Rp 25 juta. Lalu asuransi PT Hutama Karya Rp 100 juta.

Ada pula dari Bupati Kukar Rita Widyasari Rp 15 juta, dan Dinas Sosial Provinsi Rp 5 juta. "Uang segitu tak ada apa-apanya. Kalau saya disuruh milih uang ini atau suami, saya mending milih suami biar pas-pasan," kelakarnya.

Marsiti berkata, saat ini hanya bekerja sebagai karyawan toko untuk membiayai hidup sehari-hari dan dua anaknya yang sedang menempuh sekolah. "Uang santunan saya bayarkan untuk mobil, karena mobil pikap yang jatuh bersama suami saya itu hanya pinjam. Sampai saat ini mobil itu belum ditemukan," ujarnya.

Istri yang ditinggal suami lainnya adalah Suryani. Jasad suaminya Paijo sampai saat ini belum ditemukan. Ia menyebut, suaminya bekerja sebagai kontraktor. "Sejak jembatan runtuh saya tak pernah dengar kabar suaminya lagi. Saat itu ditelepon pun tak diangkat," ucap warga Tanah Grogot ini.

TENGGARONG - Selain mendapat santuan berupa uang, keluarga korban yang meninggal saat Jembatan Kartanegara runtuh pada 26 November 2011, juga dijanjikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News