Janda Sumbawa Ini Menggeluti Bisnis Haram, Pemesan dari Jakarta Bayar Pakai Dolar

Janda Sumbawa Ini Menggeluti Bisnis Haram, Pemesan dari Jakarta Bayar Pakai Dolar
Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa menginterogasi terduga berinisial NM di Mapolresta Mataram, Senin (5/4). Foto: Lombok Post

Pembayaran pemesanan wanita untuk 'begituan' itu ditransfer ke rekeningnya.

"Pelaku ini yang mengatur kamar dan proses pembayarannya,” ujar Kadek.

Untuk layanan short time, pemesan harus membayar Rp 3,5 juta.

Pemesanannya melalui chat WhatsApp.

"Pelaku menjalankan bisnisnya tidak melalui Michat atau media sosial lainnya,” ujarnya.

Sekali melayani, anak buahnya diberikan bagian 60 persen dari tarif pembayaran. Sisanya diambil NM. ”Dari Rp 3,5 juta itu NM menerima Rp 1,6 juta,” kata Kadek.

NM juga memiliki jaringan tamu hingga Jakarta.

Jika ada tamu yang memesan wanita, NM mengirimnya langsung ke ibu kota.

Janda yang berasal dari Sumbawa itu mengaku sudha setahun menggeluti bisnis terlarang itu sambil berjualan parfum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News