Janda Sumbawa Ini Menggeluti Bisnis Haram, Pemesan dari Jakarta Bayar Pakai Dolar
Rabu, 07 April 2021 – 08:12 WIB
Pembayaran pemesanan wanita untuk 'begituan' itu ditransfer ke rekeningnya.
"Pelaku ini yang mengatur kamar dan proses pembayarannya,” ujar Kadek.
Untuk layanan short time, pemesan harus membayar Rp 3,5 juta.
Pemesanannya melalui chat WhatsApp.
"Pelaku menjalankan bisnisnya tidak melalui Michat atau media sosial lainnya,” ujarnya.
Sekali melayani, anak buahnya diberikan bagian 60 persen dari tarif pembayaran. Sisanya diambil NM. ”Dari Rp 3,5 juta itu NM menerima Rp 1,6 juta,” kata Kadek.
NM juga memiliki jaringan tamu hingga Jakarta.
Jika ada tamu yang memesan wanita, NM mengirimnya langsung ke ibu kota.
Janda yang berasal dari Sumbawa itu mengaku sudha setahun menggeluti bisnis terlarang itu sambil berjualan parfum.
BERITA TERKAIT
- Catatan Ketua MPR: Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah
- Pimpinan Sari Wangi Parfum Generasi Ketiga Bidik Pasar Milenial
- Erick Thohir Tegaskan Arahan Kepada BUMN Beli Dolar AS Sesuai Kebutuhan, Bukan Memborong!
- Terinspirasi 12 Zodiak, Implora Luncurkan Parfum Terbaru
- Detik-Detik Penggerebekan Lokasi Prostitusi di Lampung, 2 Wanita Sedang Melayani Tamu
- Polisi Gerebek Indekos yang Dijadikan Tempat Prostitusi di Bandarlampung