Jangan Ada Lagi Biarpet Listrik

Jangan Ada Lagi Biarpet Listrik
Petugas PLN saat melakukan pemeliharaan jaringan listrik. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS (F-PKS) DPR Jazuli Juwaini mengapresiasi capaian elektrifikasi Indonesia yang sudah mencapai 98,86 persen berdasar laporan Kementerian ESDM. Hanya saja, kata Jazuli, data itu masih harus dicek dengan betul.

"Mengingat banyak daerah yang masih mengeluhkan soal suplai listrik, terutama di pelosok-pelosok," kata Jazuli dalam Diskusi Publik "Menyorot Persoalan Listrik Nasional untuk Kesejahteraan Rakyat" di kantor F-PKS DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/12).

F-PKS lantas memberikan dua catatan dengan asumsi capaian itu benar. Pertama, kata Jazuli, jangan hanya bangga atas capaian elektrifikasi.

F-PKS mendesak pemerintah menjaga kualitas elektrifikasi agar suplai dan distribusi listrik tetap terjaga dan stabil. Ia menyatakan, sudah menjadi tanggung jawab pemerintah menjamin pasokan listrik agar tidak ada lagi daerah yang masih gelap gulita. "Jangan biarpet lagi, terutama di daerah-daerah terpencil dan pelosok," ujar dia.

Kedua, F-PKS meminta semaksimal mungkin tidak ada kenaikan tarif listrik. Pemerintah harus menjamin stabilitas harga yang terjangkau bagi masyarakat. "Termasuk subsidi bagi masyarakat miskin atau tidak mampu," ungkap Jazuli.

Menurut Jazuli, ada dua tantangan yang harus dipikirkan ke depan yakni menyediakan listrik bagi masyarakat yang belum teraliri, dan rakyat yang berpendapatan rendah.

Untuk mengatasi hal itu, negara dan pemerintah harus kreatif dan inovatif mencari alternatif sumber energi. Salah satunya adalah dengan lebih cepat membangun energi terbarukan karena negara lain sudah memasang target.

Uni Eropa, misalnya, porsi energi terbarukan 57 persen dan Tiongkok 50 persen pada 2030. Pun demikian Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara ASEAN.

Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah menjamin pasokan listrik agar tidak ada lagi daerah yang masih gelap gulita.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News