Jangan Asal Pilih Capres
Banyak Beriklan Belum tentu Menang

JAKARTA—Dikotomi figur calon presiden (capres) tua atau muda tidak perlu menjadi perdebatan, karena hal itu tidak akan pernah menyelesaikan persoalan. Yang paling penting, figur capres ke depan harus bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Demikian kesempunlan dari diskusi terbatas tentang capres yang menghadirkan pembicara dari LIPI Siti Zuro, pengamat politik Yudi Latief, dan Wakil Ketua DPD Laode Ida di Gedung DPR RI, Jumat (1/8). "Sebaiknya jangan memilih Capres yang populer tapi pilihlah yang ekspertis," imbau Laode.
Sementara Siti mengatakan, kriteria Capres saat ini harus asertif, strong leader, dan leadership. "Kriteria pemimpin yang dicari adalah yang bisa memajukan domestik dan itu basicnya ada di daerah."
Sementara Yudi ikut menegaskan, bukan hanya pemimpin populer dan bertampang bagus yang dicari masyarakat. Namun harus ke arah bagaimana figur tersebut mampu memberdayakan publik, mempunyai kapasitas dan otoritas, integritas, kewibawaan, ekspertis, dan kapabel
"Jangan terpengaruh dengan iklan-iklan lah. Belum tentu yang terkenal akan menang. Sekarang yang figur tidak terkenal dan tidak diunggulkan justru tampil sebagai pemenang," tukas Yudi. (esy)
JAKARTA—Dikotomi figur calon presiden (capres) tua atau muda tidak perlu menjadi perdebatan, karena hal itu tidak akan pernah menyelesaikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pegiat Lingkungan Banyuwangi Dukung Gus Imin Jadi Capres 2024
- Sandi Hasut PKS Tinggalkan NasDem dan Demokrat?
- Jadi Favorit Milenial, Erick Thohir Makin Bersinar di Bursa Cawapres
- Muzani Dititipi Pesan Pas Bersilaturahmi dengan Mbah Munif, Begini Isinya
- Pengamat Sebut Kans Ganjar - TGB Menguat Setelah Perindo Gabung Koalisi PDIP
- PDIP Buka Pintu untuk Demokrat, Hasto Gunakan Diksi Kerendahan Hati