Jangan Beri Kesempatan Militer Mudah Masuk Urusan Domestik
"Ada banyak negara yang demokrasinya tidak kuat bukan hanya gara-gara sistem ekonomi, tetapi karena budayanya," ucapnya.
Dia menyatakan demokrasi dapat berjalan dengan stabil apabila telah ada beberapa kali Pemilu.
Sementara itu, aktivis Dimas Oki Nugroho mengatakan tantangan demokrasi Indonesia saat ini adalah sipil profesional dan kepemimpinan yang mampu menjembatani.
Menurut dia, dua sikap itu dapat dipelajari sipil dari militer.
"Tantangan demokrasi bukan profesionalisme TNI atau militer, tetapi profesionalisme sipil dalam berdemokrasi dan menjaga negara karena berbicara tentang sustainability atau keberlanjutan negara," katanya.
Dimas menilai kalangan sipil harus siap menjadi pemimpin karena demokratisasi mensyaratkan tanggung jawab yang sama dari seluruh warga negara dari tuntutan perubahan.
Dia juga mengatakan karakteristik kepemimpinan ada yang memiliki kekuatan dalam konsep, ada yang kuat dalam implementasi dan ada yang memiliki keduanya.
Dalam kesempatan itu dia melihat kepemimpinan yang kuat dalam konsep dan implementasi ada dalam sosok Agus Widjojo.
Gubernur Lemhanas menilai militer jangan diberi kesempatan dengan mudah masuk urusan domestik.
- Pemerintah Papua Nugini Mengerahkan Pasukan Militer ke Tambang Emas Porgera
- Diakui International Police Organization, Pemuda Ini Siap Berkontribusi Jaga Keamanan
- AHY Berharap ISI Bisa Memberikan Rekomendasi Terkait Potensi Ancaman Non-Militer
- Connie Ungkap Sosok Mr Y dan X dalam Pertemuannya dengan Rosan, Ditawari Wamen hingga Jeep
- Luhut Tak Kuasa Mendengar Kata Perintah Panglima Tertinggi, Karier Militernya Terhenti
- Tak Punya Masalah HAM, Jenderal Andika Layak Jadi Cawapres