Jangan Bernafsu Vonis Sultan

Jangan Bernafsu Vonis Sultan
Jangan Bernafsu Vonis Sultan
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar Priyo Budi Santoso menjelaskan bahwa prilaku Sri Sultan yang mencalonkan diri untuk jadi capres melalui partai Republikan sudah membuat keraguan diantara kader Golkar.

“Ulah Sultan itu, membuat kader Golkar ragu-ragu. Apakah Sultan membela Partai Golkar atau Partai Republikan,” tanya Priyo.

Dia menjelaskan bahwa proses yang dilalui Sultan untuk mengambil posisi sebagai capres berbeda dengan proses yang dilalui Jusuf Kalla saat maju bersama SBY pada pilpres tahun 2004. JK menemui Ketua Umum Golkar saat itu Akbar Tandjung dan minta izin untuk  mendampingi SBY dan tidak ikut dalam konvensi Golkar. Hal yang sama juga dilakukan Prabowo yang saat ini menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

“Sebelum mendeklir sebagai calon presiden, Prabowo terlebih dahulu mendatangi Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla. Sementara Sultan mendeklarisikan dulu jadi capres baru menulis surat ke DPP Partai Golkar,” kata Priyo.

JAKARTA – DPP Partai Golongan Karya (Golkar) diminta untuk tidak buru-buru memvonis Sri Sultan Hamengkubowono sebagai pengkhianat partai mengingat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News