Jangan Grasah - Grusuh Wacanakan Pemisahan Pemilu Serentak

Jangan Grasah - Grusuh Wacanakan Pemisahan Pemilu Serentak
Pemilu Serentak 17 April 2019. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Mahyudin menyatakan, Pemilu serentak 2019 sangat baik, lancar tanpa konflik. Karena itu, ujar dia, hal ini harus disyukuri seluruh rakyat Indonesia.

“Saya kira (pemilu) serentak ini tidak masalah. Yang perlu diperbaiki sistemnya saja. Jangan membongkar yang sudah baik dan yang sudah dijalankan, tetapi kita cari solusinya,” katanya usai memandu pengucapan sumpah janji pergantian antar-waktu (PAW) dua anggota MPR periode 2014-2019 di ruang delegasi, gedung Nusantara V, Kompleks MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

BACA JUGA: Mahyudin: Pemilu 2019 Berjalan Baik

Terkait usulan pemisahan pemilu serentak, Mahyudin mengajak semua hendaknya memikirkan baik-baik. Dia mengatakan pemilu serentak itu sudah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Putusan MK itu final dan mengikat.

Dia mengingatkan tidak perlu selalu bersikap gegabah dan buru-buru menghadapi persoalan itu. Dia mencontohkan, di era reformasi dulu misalnya, UUD 1945 dibongkar habis. Namun, kata dia, justru sekarang ini banyak yang ingin kembali ke UUD 1945 yang lama.

“Jadi, cari akar permasalahannya, jangan semua grasah - grusuh. Pikirkan baik - baik,” tegasnya.

BACA JUGA: Respons Moeldoko soal Usulan Pemilu Serentak Dievaluasi

Menurut Mahyduin, pemilu serentak sebenarnya lebih bagus dan efisien. Pemilu serentak ini tidak membuat pemilih bosan, karena setiap hari harus ada pemilihan.

Pemilu serentak tahun ini sudah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), putusan itu final dan mengikat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News