Jangan Lewatkan, Festival Cross Border Skouw Dijamin Keren

Jangan Lewatkan, Festival Cross Border Skouw Dijamin Keren
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Foto: Kemenpar for JPNN.com

Di sisi lain, Menpar Arief Yahya mengakui, promosi pariwisata via musik memang sangat ampuh mendatangkan puluhan ribu  orang.

"Kami belajar dari pengalaman menggelar even crossborder di Kepri, Kalbar dan NTT, di cross border Atambua, ada Kikan, Slank, Jamrud yang pernah diboyong Kemenpar. Di Kalbar, ada Wali dan Cita Citata. Semuanya mampu mendatangkan puluhan ribu pononton," kata Menpar Arief Yahya.

Menurut menteri asal Banyuwangi itu, kekuatan musik sangat dahsyat. Musik adalah bahasa universal yang mampu menciptakan keramaian atau crowd.

Menggelar event musik reggae di Skouw diyakini membuat wilayah crossborder semakin berkembang.

Pantai Baseg  dan Holtekamp yang berpasir putih keabuan di dekat Skouw juga diyakini ikut ngehits.

Sebab, banyak orang yang akan mengarahkan pandangannya ke destinasi di bibir lautan Pasifik itu.

“Cross border tourism banyak manfaatnya, terutama negara yang punya perbatasan darat. Benchmarking-nya bisa dilihat dari Belanda yang sukses mendatangkan 18 juta wisatawan, 13 juta di antaranya berasal dari negara tetangganya seperti Jerman, Belgia, dan Prancis. Indonesia yang punya banyak perbatasan darat, mulai Papua, NTT, dan Kalimantan, sangat mungkin mengadopsi keberhasilan Belanda,” ungkapnya.

“Efek ekonominya juga bakal dahsyat. Kalau ada banyak orang Papua Nugini yang datang dan membelanjakan uangnya di Indonesia, ekonomi masyarakat setempat akan ikut bergerak. Perekonomian lokal akan hidup,” ujar peraih Marketeer of the Year 2013 itu.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tak kenal lelah menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo untuk menggaungkan pamor daerah perbatasan alias pulau terdepan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News