Jangan Lupa Produk Turunan Alumunium

Jangan Lupa Produk Turunan Alumunium
Jangan Lupa Produk Turunan Alumunium
Alumunium yang sudah dipadu dengan logam lain, atau alumunium billet, jika digarap dengan baik maka potensi keuntungan dari Inalum akan semakin besar. "Karena bisa dipakai oleh industri-industri hilir, seperti otomotif. Jangan melulu alumunium ingot kita ekspor, sedang kita impor billet-nya," papar Safiun.

Terang-terangan, Safiun mengaku, para pengusaha yang tergabung dalam APLI sangat tertarik ikut terlibat dalam pengelolaan Inalum ke depan. APLI hingga saat ini masih menunggu tawaran dari pemerintah. "Pemerintah biasanya mengajak secara resmi," ujarnya. APLI uga tertarik untuk ikut terlibat mengembangkan produk turunan alumunium.

Seperti diberitakan, kepastian pengambialihan 100 persen saham PT Indonesia Asahan Alumuniam (Inalum) oleh pemerintah setelah pemerintah bersama DPR telah sepakat mengalokasikan dana sebesar Rp2 trilun untuk mengambil alih 58,88 persen saham Inalum yang selama ini dikuasai konsorsium 12 investor Jepang. Dana sebesar Rp2 triliun itu telah disepakati dimasukkan ke dalam RAPBN 2012 dan telah diketok palu di DPR, 28 Oktober 2011.

Inalum merupakan perusahaan pengolahan aluminium yang beroperasi sejak 1982 dengan kapasitas terpasang 225 ribu ton aluminium batangan per tahun. Investasi proyek tersebut sekitar US$ 2 miliar, termasuk pabrik smleter dan pembangkit listrik tenaga air Asahan II. Pemegang saham Inalum terdiri dari pemerintah RI 41,12 persen dan konsorsium 12 investor Jepang 58,88 persen. (sam/jpnn)

JAKARTA -- Pemerintah diingatkan agar jangan terlalu terbuai dengan rencana penguasaan 100 persen saham PT Indonesia Asahan Alumuniam (Inalum). Asosiasi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News