Jangan Rusak Salam 'Satu Jiwa' dengan Tudingan Pengaturan Skor

Jangan Rusak Salam 'Satu Jiwa' dengan Tudingan Pengaturan Skor
Iwan Budianto (tiga dari kiri) dalam jumpa pers di kantor PSSI, Minggu (18/2). Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, MALANG - CEO Arema FC, Agoes Soerjanto prihatin dengan tudingan pengaturan skor terhadap Iwan Budianto, mantan CEO Arema. Tuduhan tersebut justru mengorbankan banyak pihak.

Kecurigaan terhadap Iwan menjadi otak pengaturan skor ramai di media sosial. Namun sampai sekarang, tudingan itu justru tidak pernah terbukti. Berangkat dari fakta tersebut, Agoes meminta semua menerapkan azas praduga tidak bersalah.

Sebab, semua tuduhan terhadap Iwan tidak pernah bisa terbukti. "Tudingan itu bagi saya masih sebatas di televisi, masih disiarkan, mari terapkan dulu asas praduga tidak bersalah. Karena negara kita ini adalah negara hukum," ungkap Agoes .

Dia meminta semua pihak berpikir positif . Jangan mengambil kesimpulan karena termakan hasutan atau 'menalan' bulat-bulat berita tanpa alat bukti . "Jangan sampai menuduh karena ada informasi seperti itu. Akhirnya, nanti tidak sadar, sportivitas menjadi korban,” papar Agoes.

Meski  berita-berita tentang pengaturan skor cukup merugikan,  namun Agoes meminta manajemen Arema FC jangan terpancing dan termakan berita bohong

“Saya sampaikan kepada manajemen, cobalah konsentrasi dengan program ke depan. Selain Piala Indonesia , Arema masih harus mempersiapkan diri di ajang Piala Presiden ini. Arema harus jadi tuan rumah baik,”

Selain manajemen, Agoes meminta Aremania berpikir jernih. Dia menegaskan, manajemen tidak pernah 'menjual' atau 'membeli' pertandingan. Orang nomor 1 di Arema ini meminta suporter untuk turut mengawasi setiap pertandingan di semua level kompetisi.

“Mata dan telinga kami sekarang Aremania. Sekarang fokus kami dari menajemen adalah menumbuhkan ekonomi kerakyatan. Arema bukan hanya salam satu jiwa saja, salam satu jiwa ini harus bisa dirasakan masyarakat semua,” terang dia.

CEO Arema FC, Agoes Soerjanto prihatin dengan tudingan pengaturan skor terhadap Iwan Budianto, mantan CEO Arema. Tuduhan tersebut justru mengorbankan banyak pihak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News